PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERPIKIR KRITIS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga dengan menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berpikir kritis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 12 Medan yang berjumlah 6 kelas. Sampel yang digunakan diambil secara purposive sampling sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berpikir kritis dan satu lagi sebagai kelas kontrol yang yang mendapat pembelajaran menggunakan penuntun praktikum yang ada di sekolah. Masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instumen tes dan instrumen non-tes. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan berganda berjumlah 14 soal valid dengan reabilitas 0,711. Instrumen non-tes yang digunakan berupa lembar observasi yang telah divalidkan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan analisis data, diperoleh nilai pretest dan posttest kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t pihak kanan. Untuk uji hipotesis I diperoleh thitung > ttabel, yakni 4,042 > 2,0021 maka Ha diterima artinya hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berpikir kritis lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum yang ada di sekolah. Pada uji hipotesis II juga diperoleh thitung > ttabel, yakni 13,369 > 2,0021 maka Ha diterima artinya kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan penuntun praktikum terintegrasi berpikir kritis lebih tinggi daripada menggunakan penuntun praktikum yang ada di sekolah pada materi Larutan Penyangga. Uji korelasi menunjukkan adanya korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar siswa yaitu rhitung > rtabel (0,690 >0,297) dengan kontribusi aktivitas sebesar 47% pada kelas kontrol, untuk kelas eksperimen yaitu rhitung > rtabel (0,820 > 0,297) dengan kontribusi aktivitas sebesar 67%.