IMPLEMENTASI KURIKULUM TERSEMBUNYI OLEH GURU BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 7 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum tersembunyi di dalam dan di luar kelas oleh guru bahasa Indonesia SMA Negeri 7 Medan. Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu 4 orang guru Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri. Hasil menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kurikulum tersembunyi oleh guru bahasa Indonesia yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 7 baik di dalam kelas maupun di luar kelas yaitu membagi kelompok dengan kebebasan memilih, memadukan kemampuan, juga menyesuaikan kelompok besar dan kecil. Memberi nasihat setelah selesai materi, memberikan nasihat saat ingin ujian atau ulangan, memberi nasihat mengenai ujian dan dunia perkuliahan, dan memberikan nasihat sebelum materi pembelajaran. Memberikan hukuman dengan cara menegur, memberikan nilai tambah bagi yang selesai tepat waktu dan yang aktif bertanya. Memberikan pengurangan nilai bagi yang ribut dan tidak tertib pada saat ujian, juga memberikan penilaian dari berbagai aspek saat mengadakan ujian lisan. Memberikan penghargaan berupa ucapan dan juga tepuk tangan, menceritkan dunia di luar lingkungan sekolah sebagai bahan pembelajaran saat di dalam kelas, juga memperhatikan tulisan tangan dan bahasa lisan siswa. Mengadakan interaksi tanya jawab yang baik, datang tepat waktu dan memperhatikan kerapian baju dan rambut siswa. Mengadakan perkumpulan antar guru sebulan sekali, pengajian dan pertamiangan. Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan bentuk kegiatan kurikulum tersembunyi oleh guru bahasa Indonesia, mendominasi kepada visi sekolah yaitu unggul dalam prestasi, inovatif dalam berkarya, disiplin dan religius dalam bertindak, serta berwawasan lingkungan sehat dan nyaman. Pelaksanaan kurikulum tersembunyi di SMA Negeri 7 Medan pada dasarnya sudah terlaksana dengan baik. Dengan karakter yang berhasil dibentuk guru bahasa Indonesia yaitu 2 karakter utama, yakni disiplin dan rasa ingin tahu. Kurikulum tersembunyi yang dilaksanakan sudah memberikan efek positif kepada siswa. Hal ini dibuktikan dari tingkat kenakalan yang sudah berkurang. Adapun permasalahan siswa yang sering terjadi seperti terlambat, bolos, melawan guru merupakan kasus yang biasa dan sudah teratasi dengan baik melalui pembiasaan, dan penanaman nilai-nilai kedisiplinan melalui kegiatan diluar kurikulum resmi oleh guru bahasa Indonesia.