TARI CAMPAK BUNGA PADA MASYARAKAT MELAYU SERDANG KAJIAN ETIKA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian etika tari Campak Bunga pada masyarakat Melayu Serdang.
Landasan teoritis dalam skripsi ini dijadikan pedoman dalam pengumpulan data terdiri dari masyarakat Melayu Serdang dan Etika yang dijadikan acuan dalam melakukan penelitian ini. Landasan teori yang digunakan teori etika tari Bertens (2013:28) merupakan teori utama, teori pendukung digunakan teori norma dari Surya, Nurdiaman dan Salikun (2016:87). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan seperti bentuk tari Campak Bunga, merekam hasil wawancara dan melakukan dokumentasi video dan foto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dimana data yang diperoleh penulis diolah dan dianalisis dengan teliti. hasil olahan dan analisis tersebut disusun sehingga menghasilkan laporan dalam bentuk tulisan atau skripsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa etika pada tari Campak bunga dilihat dari norma susila dalam Tari Campak Bunga tergambar melalui gerak dan busana. Dari sisi gerak dimulai dan mengakhirinya dengan gerak salam penutup. Dari sisi busana menunjukkan bahwa melalui kebaya panjang dan kain songket yang dikenakan penari putri, serta teluk belanga, kain songket dan peci. Norma Kesopanan terlihat melalui gerak melenggang, elak, tabur bunga, kuak atau saok, cucuk, elak dan hitam manis. Norma kesopanan dalam busana terlihat melalui penggunaan baju kebaya panjang yang menutupi lutut dan kain songket yang menutupi hingga mata kaki mencerminkan bahwa kaum wanita masyarakat Melayu memegang teguh nilai kesopanan berbusana. Norma Agama dalam seluruh ragam gerak dari awal hingga akhir. Melalui ragam-ragam gerak tari tersebut tercermin norma Agama yang mewajibkan masyarakat Melayu menjunjung tinggi nilai kemanusian dengan cara saling menghormati. Norma Hukum (Adat) terlihat dalam seluruh ragam gerak dari awal hingga akhir sedangkan pada busana menggunakan pembiasaan kain songket sesuai adat Melayu dan sesuai aturan yang disepakati bersama dalam aturan adat Melayu.