PURBA, LAMRIA BERLIANA (2019) PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSMINASE (SGPT) PADA AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL MAHASISWA IKOR STAMBUK 2017. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 6151210015 COVER.pdf - Published Version
Download (117kB) | Preview
2.NIM 6151210015 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (172kB) | Preview
3. NIM 6151210015 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (158kB) | Preview
4. NIM 6151210015 PREFACE.pdf - Published Version
Download (262kB) | Preview
5.NIM 6151210015 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (163kB) | Preview
6.NIM 6151210015 TABLES.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
8. NIM 6151210015 CHAPTER 1.pdf - Published Version
Download (280kB) | Preview
12.NIM 6151210015 CHAPTER 5.pdf - Published Version
Download (138kB) | Preview
13.NIM 6151210015 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (318kB) | Preview
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah jambu biji merah merah terhadap kadar SGOT dan SGPT pada aktifitas fisik maksimal mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan stambuk 2017. Penelitian dilakukan di Stadion Universitas Negeri Medan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan metode Two Groups Pretest–Posttest Design. Sampel penelitian Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Stambuk 2017 sebanyak 12 orang. Aktifitas fisik maksimal dilakukan dengan bleeptest. Kadar SGOT dan SGPT di ukur dengan setelah pemberian jus jambu biji merah kepada sampel kelompok eksperimen selama satu bulan setelah pre-test, dan sampel kelompok kontrol tidak diberikan jus jambu biji merah setelah pre-test. pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT dilakukan di awal dan diakhir perlakuan.Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar SGOT pada kelompok eksperimen (yang diberikan jus buah jambu biji merah) mengalami penurunan dari pretes ke post tes setelah aktivitas fisik maksimal yaitu dari rata-rata 32,23 U/L pada saat pre tes menjadi 28,53 U/L pada saat post tes. Sedangkan pada kelompok kontrol (yang tidak diberikan jus buah jambu biji merah) mengalami peningkatan kadar SGOT dari pretes ke post tes setelah aktivitas fisik maksimal yaitu dari rata-rata 23,90 U/L pada saat pre tes menjadi 31,90 U/L pada saat post tes. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian jus buah jambu biji merah memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar SGOT dalam tubuh pada mahasiswa non atlet pada kelompok eksperimen. Hasil pengukuran terhadap kadar SGPT pada kelompok eksperimen (yang diberikan jus buah jambu biji merah) mengalami penurunan dari pretes ke post tes setelah aktivitas fisik maksimal yaitu dari rata-rata 40,67 U/L pada saat pre tes menurun menjadi 34,65 U/L pada saat post tes. Sedangkan pada kelompok kontrol (yang tidak diberikan jus buah jambu biji merah) mengalami peningkatan kadar SGPT dalam tubuh dari pretes ke post tes setelah aktivitas fisik maksimal yaitu dari rata-rata 39,65 U/L pada saat pre tes meningkat menjadi 47,62 U/L pada saat post tes. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian jus buah jambu biji merah memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar SGPT dalam tubuh pada mahasiswa non atlet pada kelompok eksperimen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian jus buah jambu biji merah terhadap kadar SGOT dan SGPT pada aktifitas fisik maksimal mahasiswa ikor stambuk 2017.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | SK-2019 IKOR 018 |
Keywords: | AKTIFITAS FISIK MAKSIMAL, SGOT, SGPT |
Subjects: | L Education > LH College and school magazines and papers |
Divisions: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Ilmu Keolahragaan |
Depositing User: | Mr Aris Hadiana |
Date Deposited: | 06 Mar 2019 11:56 |
Last Modified: | 25 Jul 2019 01:41 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/33136 |