PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP KARTIKA 1-1 MEDAN T.A 2018/2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran Quatum Teaching pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kartika 1-1 Medan T.A 2018/2019 yang berjumlah 30 orang dan objek penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar matematika siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian terdiri dari 2 siklus dan tes diberikan pada setiap akhir siklus. Dari hasil analisis data tes awal diperoleh 22 orang siswa (73,33%) yang tidak tuntas dan 8 orang siswa (26,67%) tuntas dari 30 siswa dengan rata-rata 48,5% yang artinya tingkat ketuntasan belajar siswa berada pada kualifikasi rendah. Hasil analisis data pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 20 orang siswa (66,67) dan siswa yang tidak mencapai ketuntasan berjumlah 10 orang siswa (33,33%) dari 30 siswa dengan rata-rata kelas 68,4 dimana tingkat ketuntasan belajar berada pada kualifikasi sedang. Dari hasil analisis data akhir siklus II dengan pembelajaran yang sama diperoleh 27 orang siswa (90%) mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan rata-rata kelas 78,8% dimana tingkat ketuntasan belajar berada pada kualifikasi sedang. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Begitu juga dengan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I banyaknya siswa yang memiliki persentase keaktifan 70% secara klasikal 2 orang (6,67%) dari 30 siswa dan di akhir siklus II meningkat hingga mencapai 28 orang siswa (93,33%). Dari akhir siklus II diperoleh bahwa persentase aktivitas siswa telah memenuhi kriteria keaktifan klasikal yaitu 75% siswa memiliki persentase aktivitas 70%. Peningkatan aktivitas secara klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 26,27%