PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN T.A. 2018/2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih baik daripada kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.A 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 27 Medan yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 288 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak, maka terpilih kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen dalam bentuk uraian yaitu pretest dan posttest. Pretes bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tanpa dipengaruhi pembelajaran dan menjadi dasar pengelompokan siswa pada saat pembelajaran. Posstest bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran siswa dari kedua kelas tersebut. Instrumen tes tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh tiga orang validator kompeten yaitu dua validator dosen pendidikan matematika dan satu validator merupakan guru matematika dan telah dinyatakan valid. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas data dengan menggunakan uji Liliefors dan homogenitas data menggunakan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih baik daripada kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.A 2018/2019. dengan kata lain “terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan penalaran matematis siswa di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.A. 2018/2019”. Adapun aspek penalaran yang lebih tinggi adalah kemampuan memanipulasi matematika.