ANALISIS TEKSTUAL MARANGGIR PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN DI KABUPATEN SIMALUNGUN (KAJIAN SEMANTIK)

Sastra Lisan maranggir merupakan tradisi lisan sekaligus sastra lisan Simalungun yang digunakan setiap ritual adat, khususnya ritual rondang bintang Simalungun. Maranggir adalah konsep penyucian diri karena jeruk dianggap memiliki nilai nagis karena dipercaya dapat menghalaukan ancaman magis, penyakit kiriman, mematikan atau menolak racun, mendatangkan berkat dan lain-lain. Penelitian ini berperan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Simalungun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk leksikal dan gramatikal dari tuturan pada teks maranggir pada masyarakat Simalungun. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sumarlam untuk membahas tentang bentuk leksikal dan gramatikal yang terdapat di dalam ritual maranggir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik analisis atau dokumentasi. Teknik ini digunakan agar memperoleh data secara detail dan menyeluruh. Hasil penelitian “Analisis Tekstual Maranggir pada Masyarakat Simalungun Di Kabupaten Simalungun Kajian Semantik” memiliki makna leksikal, gramatikal, konteks, struktur teks, tekstur teks, yang sangat erat dengan ritual budaya masyarakat Simalungun. Sebab masyarakat Simalungun percaya bahwa maranggir adalah doa, harapan, dan cita-cita.