BIOGRAFI RIDUAN NASUTION SEBAGAI BUDAYAWAN DAN PELESTARI MUSIK MANDAILING

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Biografi Riduan Nasution Sebagai Budayawan dan Pelestari Musik Mandailing. Dalam penelitian ini didukung oleh teori-teori yang bertujuan agar hasil dari suatu studi kepustakaan yang saling berhubungan (relevan) terhadap pokok permasalahan yang hendak diteliti. Adapun teori yang digunakan yaitu, teori biografi, teori musik, pengertian bunyi-bunyian (uning-uningan) Mandailing, pengertian budayawan dan pelestari musik, pengertian apresiasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilkaukan di kediamana Riduan Nasution yang beralamat di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dengan waktu penelitian pada bulan November sampai Desember Tahun 2018. Populasi dan sampel penelitian ini adalah saya sendiri sebagai penulis dan peneliti serta Bapak Riduan Nasution sebagai Budayawan dan Pelestari Musik Mandailing yang juga berperan sebagai narasumber dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Seluruh data yang didapatkan melalui metode tersebut dikumpulkan dan dianalisis disusun secara sistematis. Berdasarkan hasil penelitian Riduan Nasution lahir pada tanggal 13 Januari 1960 di Pakantan Kabupaten Mandailing Natal. Dari pasangan Burhanudin Nasution dan Fatimah Lubis. Riduan Nasution Merupakan anak ke empat (4) dari sepuluh (10) bersaudara. Riduan Nasution menghabiskan masa kecilnya di desa Pakantan Kabupaten Mandailing Natal dan sudah terlibat bermain musik dengan ayahnya dengan bermain Ogung (Gong Mandailing). Riduan Nasution menikah pada tahun 1988 dengan Husnati Lubis dan memilik 3 orang anak, 1 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Perjalanan karier Riduan Nasution dibidang musik tradisional Mandailing dihabiskan dengan Ansambel musik Gunung Kulabu yang telah pergi kebeberapa tempat baik dalam negeri maupun luar negeri. Proses pembuatan Gordang Sambilan memakan waktu satu (1) sampai tiga (3) bulan lamanya untuk pengerjaan satu setnya. Tahapan pembuatan Gordang Sambilan diantaranya : pembuatan badan Gordang, Pembuatan sollop (alas bawah Gordang), pengolahan rotan, Pengolahan kulit, Proses Pengikatan, dan proses terakhir