PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS DISKUSI BERBASIS PENEMUAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hasil pengembangan bahan ajar menulis teks diskusi berbasis penemuan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D ) yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya merujuk pada model Borg & Gall. Subjek uji coba terdiri dari 3 siswa dengan uji coba perorangan, 9 siswa dengan uji coba kelompok kecil, dan 32 siswa dengan uji coba lapangan terbatas. Teksnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan tes menulis teks diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 89,84% pada kriteria sangat baik, kelayakan penyajian dengan rata-rata 88,46% pada kriteria sangat baik, dan penilaian bahasa dengan rata-rata 90,38% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain dengan rata 92,08% pada kriteria sangat baik, (3) respon guru dengan rata-rata 89,17% pada kriteria sangat baik, (4) uji coba perorangan dengan rata-rata 76,39% pada kriteria baik, (5) uji coba kelompok kecil dengan rata-rata 81,94% pada kriteria sangat baik, dan (6) uji lapangan terbatas dengan rata-rata 92,77% pada kriteria sangat baik. Hasil berlajar tes menulis teks diskusi siswa belum menggunakan modul sebesar 70,87%, sedangkan hasil belajar tes menulis teks diskusi siswa sesudah menggunakan modul meningkat sebesar 80,09%. Selisih yang diperoleh sebesar 9,22% dari sebelum ke sesudah menggunakan modul. Hal ini membuktikan bahwa bahan ajar menulis teks diskusi yang dikembangkan dapat meningkat hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis penemuan.
Penelitian ini memiliki implikasi untuk siswa yaitu dapat lebih mudah mengembangkan ide atau gagasannya dari sumber-sumber informasi yang terintegrasi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Guru-guru Bahasa Indonesia juga memberikan respon yang baik terhadap bahan ajar berbentuk modul yang dikembangkan sehingga modul dapat digunakan sebagai pendamping bahan ajar utama di sekolah. Modul yang telah dikembangkan dapat menjadi masukan dan perbandingan dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kurikulum sehingga dapat memberikan kontribusi pada lembaga-lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran