PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMESTER II SMK N 3 MEDAN T.P 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok fluida statis.Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan desain penelitian group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 3 Medan yang terdiri dari 12 kelas dengan jumlah siswa 312 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dan didapatkan kelas X KA-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X KA-3 sebagai kelas kontrol dengan masing-masing kelas berjumlah 25 orang. Sebelum pembelajaran dilakukan pretes kepada kedua kelas, kemudian dilaksanakan model pembelajaran Inquiry Training pada kelas eksperimen dan pembelajaran langsung pada kelas kontrol. Setelah selesai pembelajaran dilakukan postes untuk kedua kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay keterampilan proses sains materi fluida statis dengan jumlah soal 10 item dan lembar observasi keterampilan proses sains siswa. Analisis data menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5% dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 36,12 dan kelas kontrol adalah 32,52. Hasil uji kesamaan pretes kedua kelas pada taraf signifikan 5% diperoleh thitung = 1,40, ttabel = 1,67, maka dapat diketahui kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dilaksanakan model pembelajaran Inquiry Training pada kelas eksperimen dan pembelajaran Langsung pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian di kedua kelas dilakukan postes. Untuk nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 78,12 dan kelas kontrol adalah 70. Hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 5% dengan thitung = 3,26 dan ttabel = 1,67 menunjukkan keterampilan proses sains siswa dengan model Inquiry Training lebih tinggi dari pada keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran Langsung. Selain itu, dari hasil observasi didapatkan nilai rata-rata aktivitas sains siswa kelas eksperimen adalah 66,2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen dan keterampilan proses sains siswa kelas kontrol sehingga terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap keterampilan proses sains siswa.