DAMPAK KERETA API SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI DI KOTA BINJAI PADA MASA KOLONIALISME(1887-1945)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal mula berdirinya perusahaan kereta api di Kota Binjai, juga mengetahui pentingnya pembangunan kereta api tersebut, mengetahui peranan kereta api sebagai alat transportasi, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya kereta api di Kota Binjai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka (library research) yaitu mengumpulkan literatur maupun referensi yang berkaitan langsung dengan penelitian. Dan penelitian lapangan (field research) yaitu dengan secara langsung mengamati Stasiun Kereta Api di Kota Bnjai. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa berdirinya alat transportasi kereta api di Kota Binjai tidak terlepas dari adanya pembukaan perkebunan Deli di Sumatera Timur. Selain itu Binjai juga merupakan wilayah yang sangat strategis, dalam arti Binjai selalu dijadikan sebagai tempat persinggahan muatan dari berbagai wilayah. Maka dari itu didirikanlah kereta api di Kota Binjai guna memperlancar pengangkutan. Pada masa ini kereta api berperan sebagai alat angkut hasil perkebunan dari unit-unit kebun di sekitar Binjai untuk di bawa ke pelabuhan. Hasil perkebunan yang diangkut tidak hanya meliputi tanaman tembakau melainkan hasil perkebunan lainnya seperti getah, minyak kelapa sawit dan lain sebagainya, juga difungsikan sebagai pengangkutan penumpang anggota Kesultanan yang akan bepergian. Keretaapi juga digunakan sebagai pengangkutan militer untuk kepentingan Belanda. Adanya kereta api juga telah menjadikan daerah-daerah yang berada di Kota Binjai menjadi daerah yang lebih maju dan meningkatkan perekonomian masyarakat Binjai pada masa itu. Pada masa kekuasaan Jepang, hanya melanjutkan fungsi yang sudah dibangun oleh pemerintah Belanda tanpa mengubah maupun menambah peran dan perlengkapan yang ada di Stasiun kereta api Binjai