ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA KELAS XI MIA SMA NEGERI 16 MEDAN TAHN PEMBELAJARAN 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi manusiadari aspek indikator pembelajaran dan mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok sistem ekskresi manusia kelas XI MIA SMA Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA yang berjumlah 160 siswa. Sampel penelitian ini diambil secara Purposive Sampling yang berjumlah 80 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar pada materi pokok sistem ekskresi manusia dan angket kesulitan belajar. Hasil tes menunjukkan siswa berada dikategori tidak tuntas. Presentase kesulitan belajar siswa pada aspek indikator pembelajaran yaitu indikator-1 membedakan pengertian ekskresi, sekresi dan defekasi sebesar 52,81% dimasukkan dalam kategori kesulitan sangat tinggi, pada indikator-2 menjelaskan struktur ginjal dan proses pembentukan urin sebesar 55,41% dimasukkan dalam kategori kesulitan sangat tinggi, pada indikator-3 mendeskripsikan struktur dan fungsi kulit sebagai alat ekskresi sebesar 64% dimasukkan dalam kategori kesulitan sangat tinggi, pada indikator-4 mendeskripsikan struktur dan fungsi hati sebagai alat ekskresi sebesar 52,25% dimasukkan dalam kategori kesulitan sangat tinggi, pada indikator-5 mendeskripsikan struktur dan fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi sebesar 40,625% dimasukkan dalam kategori kesulitan tinggi, pada indikator-6 mengidentifikasi penyakit/gangguan pada alat ekskresi manusia sebesar 50,41% dimasukkan dalam kategori kesulitan sangat tinggi. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok sistem ekskresi manusia yaitu kesehatan, perhatian siswa, minat, motivasi, standar pelajaran, materi pelajaran, orang tua dan suasana sekolah, inteligensi, metode mengajar guru dan media, sedangkan faktor alat pelajaran tidak menjadi penyebab kesulitan belajar siswa.