PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK PADA SISWA KELAS X TIPTL SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik dengan materi pokok kabel yang diajar dengan model pembelajaran inovatif tipe double loop problem solving (DLPS) pada siswa kelas X TIPTL di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TIPTL SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang berjumlah 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil 2 kelas, yaitu kelas eksperimen adalah kelas X TIPTL3 (diajar dengan menggunakan model pembelajaran inovatif tipe DLPS), dan kelas control adalah kelas X TIPTL2 (diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif). Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil belajar Pekerjaan Dasar Elektromekanik berupa jumlah nilai dari nilai jobsheet dan nilai post test. Nilai jobsheet dalam 4 pertemuan dijumlahkan lalu dibagi 4, nilai jobsheet lalu dikali 60% sebagai nilai psikomotorik sedangkan nilai post test adalah jumlah benar dibagi 30 lalu dikali 100 dan nilai post test dikali 40% sebagai nilai kognitif. Maka, di dapatkan nilai rata-rata total kelas eksperimen sebesar 86,88 (kategori baik) dan kelas control nilai rata-rata total sebesar 78,56 (kategori cukup).Uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung sebesar 0,12 dan Ltabel sebesar 0,16 karena Lhitung<Ltabel atau 0,12<0,16 maka data pada kelas eksperimen pada kategori normal dan Uji normalitas pada kelas control diperoleh Lhitung sebesar 0,1 dan Ltabel sebesar 0,16 maka data pada kelas control pada kategori normal. Uji homogenitas Fhitung (Varians kelas eksperimen dan kelas control )sebesar 1,56 dan Ftabel sebesar 1,79 karena Fhitung<Ftabel maka seluruh varians homogen. Dengan pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pembelajaran pada siswa yang diajar menggunakan (model pembelajaran inovatif tipe DLPS) dengan menggunakan (model pembelajaran kooperatif) dilihat dari thitung = 8,4 yang lebih besar dari ttabel= 2,04 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.