PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH AUTENTIK PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P. 2016/2017

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan mind mapping terhadap keterampilan memecahkan masalah autentik pada materi pokok suhu dan kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 5 Medan T.A. 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 5 Medan yang berjumlah 11 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X MIPA 4 dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan mind mapping dan kelas X MIPA 5 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data keterampilan memecahkan masalah auntentik dalam penelitian, digunakan tes uraian berjumlah 7 item yang telah divalidkan. Untuk memperoleh data aktivitas siswa, digunakan lembar observasi dengan 2 orang sebagai pengamat. Dari penelitian diperoleh data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing sebesar 18,51 dan 16,63. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah dilakukan perlakuan, nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing sebesar 78,17 dan 73,66. Hasil uji t di peroleh thitung = 2,833 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima. Hasil ini menggambarkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning menggunakan mind mapping terhadap keterampilan memecahkan masalah autentik di kelas X semester II pada materi pokok suhu dan kalor di SMA Negeri 5 Medan T.A. 2016/2017. Kesimpulan yang di dapat adalah penggunaan model Problem Based Learning menggunakan mind mapping terhadap keterampilan memecahkan masalah autentik lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.