PERBEDAAN PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DENGAN METODE PENEMUAN (DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 104214 DELITUA

Masalah dalam penelitian ini adalah guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, siswa kurang dapat mengoptimalkan kemampuan mereka dalam memecahkan permasalahan dan beberapa siswa dalam mata pelajaran IPA nilainya masih dibawah KKM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode belajar tuntas (mastery learning) dan metode penemuan (discovery) pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan metode eksperimental. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 104214 Delitua. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi eksperimen dengan desain penelitian two group pretest postest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan adapun penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak (random) dengan jumlah populasi empat kelas sebanyak 152 siswa. Berdasarkan jumlah populasi tersebut, maka sampel penelitian ini adalah siswa kelas V-1 dan V-2 sebanyak 76 siswa. Dalam hal ini siswa kelas V-1 menjadi kelas eksperimen sebanyak 38 siswa dan kelas V-2 menjadi kelas kontrol sebanyak 38 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes dengan soal pilihan berganda. Hasil belajar yang menggunakan metode belajar tuntas (mastery learning) pada materi cahaya dan sifat-sifatnya dikelas V SDN 104214 Delitua dengan nilai rata-rata sebesar 90,35 dan Standar Deviasi sebesar 8,30. Hasil belajar yang menggunakan metode penemuan (discovery) pada materi cahaya dan sifat-sifatnya dikelas V SDN 104214 Delitua dengan nilai rata-rata sebesar 84,56 dan Standar Deviasi sebesar 7,92. Pada pengujian data pretest kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dilihat dari nilai rata-rata peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 11,76 sementara nilai rata-rata peningkatan pada kelas kontrol sebesar 10,89. Analisis data menggunakan uji t pada taraf signifikansi ɑ=0,05 dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas. Hasil uji t data selisih posttest-pretest diperoleh thitung = 3,95 sedangkan ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel (3,95 > 1,67), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa hasil belajar siswa pada materi cahaya dan sifat-sifatnya yang diajar dengan metode belajar tuntas (mastery learning) lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan metode penemuan (discovery).