DAMPAK TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LABUHANBATU

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa pendidikan memberikan sumbangan yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas, sehingga pendidikan diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak tingkat pendidikan yang dicapai oleh tenaga kerja. Tingkat pendidikan yang dicapai oleh tenaga kerja dibedakan antara pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pengeluaran pemerintah pemerintah di sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu selama kurun waktu 2002-2015. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dilengkapi analisa dengan analisa data ekonometrika dengan model regresi berganda berdasarkan fungsi produksi Y=f(K, L). Analisa regresi dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS). Model yang digunakan adalah model pertumbuhan ekonomi endogen (new growth model). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi hasil survei terkait dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan time series 2002-2015. Analisi data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan uji statistik program aplikasi E-view 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas memberi dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu. Hasil estimasi untuk pertumbuhan ekonomi diperoleh R2 sebesar 0,994414. Hal ini memberi makna bahwa sebesar 99,4414 persen variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel tenaga kerja berpendidikan sekolah dasar, tenaga kerja berpendidikan sekolah menengah, tenaga kerja berpendidikan perguruan tinggi, indeks pembangunan manusia, dan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan sedangkan sisanya sebesar 0,5586 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Pada akhirnya variabel tenaga kerja berpendidikan sekolah dasar, tenaga kerja berpendidikan sekolah menengah, tenaga kerja berpendidikan perguruan tinggi, indeks pembangunan manusia, dan pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi guna tercapainya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.