SISTEM MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMU PLUS AL-AZHAR MEDAN

Masalah dalam penelitian ini mengungkapkan bagaimana sistem manajemen dan strategi manajemen yang digunakan di SMU Plus Al Azhar Medan, dan bagaimana strategi para aktor dalam peningkatan mutu sehingga menjadi salah satu sekolah unggul (plus) dalam menciptakan muslim intelektual atau intelektual muslim.Penelitian ini menggunakan mathode penelitian deskriptif, dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengikuti pola sirkuler, dimana tahap pertama dengan tahap berikutnya sating berkaitan dengan berhubungan.Informasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informasi kunci, wakil kepala sekolahlpembantu kepala sekolah I, II dan III (PKS I, II dan III). Guru-guru siswa/siswi dan satpam. Jumlah informasi dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik. observasi, wawancara dan pengkajian dokumen, menggunakan analisis data hubungan (1986), yang yang terdiri dari reduksi data penyajian data dan kesimpulan, dimana prosesnya berlangsung secara sikuler selama penelitian berlangsung. Guna memperbuat ke absahan data hash! ternuan dan untuk menjaga validitas penelitian maka peneliti mangacu pada empat standar yang disampaikan oleh Lincholn & Guba (1985) yangterdiri dari; kredibilitas (Credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dipendability) ketegasan (confirmability).Dad hasil observasi terungkap bahwa kekuatan manajemen SMU Plus Al Azhar Medan terletak pada sistem manajemen yang digunakan oleh kepala sekolah yaitu dengan mempergunakan sistem manajemen Proses, mengumpulkan orang-perorang dalam satu ikatanlwadah di SMU Plus dalam mencapai tujuan dan untuk mencapai tujuan SMU Plus supaya lebih mendekati vist, mini dan tujuan SMU Plus Al Azhar Medan memakai dua kurikulum yang disebut two in one dan strategi yang dipakai adalah sistem boarding school (asrama) sebagai sarana pembentukan dun pelatihan kepribadian siswaisiswi kepada muslim intelektual atau intelektual muslim.