POLA MANAJEMEN PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ISLAM KECAMATAN LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA

Hamzah (2006) POLA MANAJEMEN PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ISLAM KECAMATAN LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA. Masters thesis, UNIMED.

[thumbnail of 045030418- Kata Pengantar.pdf]
Preview
Text
045030418- Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (767kB) | Preview
[thumbnail of 045030418- Abstrak.pdf]
Preview
Text
045030418- Abstrak.pdf - Published Version

Download (770kB) | Preview
[thumbnail of 045030418- Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
045030418- Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (562kB) | Preview
[thumbnail of 045030418- Bab I.pdf]
Preview
Text
045030418- Bab I.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 045030418- Bab V.pdf]
Preview
Text
045030418- Bab V.pdf - Published Version

Download (944kB) | Preview
[thumbnail of 045030418- Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
045030418- Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (461kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola manajemen Pondok Pesantren Raudhatul Islam Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara berikut kendala yang dihadapinya. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode pengumpulan dan analisa data yang mengacu pada kaedah-kaedah penelitian kualitatif yang dikembangkan oleh Lincoln & Guba (1985,1994), Hubermen & Miles (1984,1994), dan Spreadly (1980).Prosedur pemilihan narasumber ditentukan berdasarkan pertirnbangan keterlibatannya dalam proses manajemen di Pondok Pesantren Raudhatul Islam Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen.Hasil penelitian ini mengungkapkan temuan yaitu: 1) Secara umum pelaksana pola manajemen di Pesantren Raudhatul Islam belum berjalan dengan baik. Wewenang dan batas tugas serta struktur atau jalur organisasi yang telah ditetapkan tidak difungsikan dengan baik. Aturan dan jalur manajemen yang dibuat terkesan hanya di atas kertas saja. Sementara dalam pelaksanaannya belum teraplikasi secara efektif. 2) Pimpinan umum pesantren dalam praktiknya tidak melakukan delegasi tugas dengan baik. Pimpinan umum tidak menaruh kepercayaan yang baik kepada bawahannya, sehingga para bawahannya tidak diberi kewenangan dalam bekerja tanpa ada instruksi langsung dari pimpinan umum pesantren. 3) Tegasnya, meski sarana dan prasarana pesantren ini sudah cukup modern dan tergolong lengkap, namun masih gagal dalam melaksanakan manajemen yang baik dan manajemen pesantren secara umum. 4) Dari segi keorganisasian, pimpinan pesantren dan kepala sekolah yang ada sebelum melakukan berbagai upaya secara optimal dalam memperlancar manajemen di pesantren. Yang terlihat secara langsung, baru sebatas upaya penetapan dan pembatasan tugas/wewenang yang kurang jelas dan tidak dijalankan dengan efektif. Walaupun demikian, hal yang dapat mempermudah pelaksanaan manajemen pada pondok pesantren tersebut adalah tingginya perhatian dari pada ustadz dan karyawan. Artinya, para ustadz dan karyawan rnemberikan pengabdian secara optimal dan tetap berupaya mempertahankan eksistensi Pesantren Raudhatul Islam. 5) Tidak efektifnya pelaksanaan manajemen pada Pondok Pesantren Raudhatul Islam adalah karena keterbatasan fasilitas. (1) Komunikasi yang kurang efektif antara pimpinan dengan staf dan antara pimpinan harian/kepala sekolah dengan para tenaga pengajar dan staf. (2) Koordinasi yang kurang efektif. 3. Pola kepemimpinan otoriter yang dijalankan pimpinan umum pesantren. (4) Perbedaan orientasi kerja atau juga karena minimnya waktu yang diluangkan pimpinan dan kepala sekolah. (5) Kurangnya personil yang menangani bidang-bidang tugas. (6) Wewenang dan batas kerja yang tidak jelas sebagai akibat dari sikap yang didominasi oleh pimpinan umum. (7) Sementara itu, potensi surnber daya manusia yang tersedia, masih sangat terbatas. Pimpinan umum pesantren belum rnelakukan penambahan personil pada bidang-bidang yang masih kosong, dan (8) Dalam meningkatkan kebersamaan dan kerjasama di antara masing-masing staf, pimpinan pesantren dan kepala sekolah dalam waktu-waktu tertentu, tetap melakukan musyawarah dan rapat kerja. Sementara saat ini, usaha-usaha lain kearah peningkatan kebersamaan dan kerjasama diantara staf belum terlihat dengan jelas, namun secara umum hubungan sesama ustadz dan pegawai lain masih wajar dan tidak ada konflik yang nyata. Dalam setiap jam istirahat, komunikasi antar personel baik guru dan staff atau sebaliknya tetap berjalan satu sama lain yang berlangsung pada ruang istirahat staf, yang telah disediakan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: 371.2 Ham p
Keywords: Pesantren; Pengajaran; Manajemen
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB2801 School Administration and Organization
L Education > LB Theory and practice of education > LB3011 School management and discipline
L Education > LC Special aspects of education
L Education > LC Special aspects of education > LC901 Islamic education
Divisions: Program Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan
Depositing User: Mrs Catur Dedek Khadijah
Date Deposited: 09 Apr 2016 08:13
Last Modified: 27 May 2016 02:41
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/2114

Actions (login required)

View Item
View Item