PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL DAN KOOPERATIF SERTA MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP NEGERI TANJUNG MORAWA

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara empirik, yaitu: (I) pengaruh strategi pembelajaran (modul dan kooperatil) terhadap basil belajar fisika, (2) pengaruh motivasi berprestasi (motivasi berprestasi tinggi dan rendah) terhadap basil belajar fisika, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran (modal dan kooperatif) dan motivasi berprestasi (motivasi berprestasi tinggi dan rendah) terha4ap hasil belajar fisika. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 11 SMP Negeri I dan SMP Negeri 2 Tanjung Morawa pada semester I tahun ajaran 2004/2005 yang berjumlah 424 orang. Sampel penelitian berjumlah 100 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama berjumlah 50 siswa ; 25siswa rlemiflk1 motivasi berprestasi tinggi dan 25 siswa lainnya motivasiberprestasi rendah diterapkan pembelajaran modul. Kelompok kedua berjumlah 50 siswa : 25 siswa memiliki motivasi prestasi tinggi dan 25 siswa lainnya memiliki motivasi prestasi rendah diterapkan pembelajaran kooperatif. Penelitian itti menggunakan rancangan anava faktoriai 2 x 2. Pengukuran motivasi berprestasi siswa menggunakan angket dengan reliabilitas r = 0,867 dan pengukuran basil belajar fisika siswa menggunakan Les dengan reliabilitas r = 0,942. Untuk mengetahui kemarnpuan awal siswa pada peneIitian ini dilakukan Les awal. Teknik analisa data yang digunakan adatah anatisis varians (ANAVA). Tes perbedaan antar sel dilakukan dengan mengunakan up Tuckey.Hasii analisa data diperoleh : ( ) terdapat pengaruh strategi pembelajaran (modal dan kooperatif) terhadap basil belajar fisika dengan F ratio= 17,13 > F tabel = 3,95 pada taraf sifnifikan a = 0,05, (2) terdapat pengaruh motivasi berprestasi (motivasi berprestasi tinggi dan rendah) terhadap basil belajar fisika dengan F ratio= 71,54 > F tabel = 3,95 pada taraf sifnifikan a = 0,05, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran (modul dan kooperatif) serta motivasi berprestasi terhadap basil belajar fisika dengan Fratio = 66,84 > F tabel = 3,95 pada taraf sifnifikan a = 0,05 Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran modal lebih sesuai diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sedangkan pembelajaran kooperatif sesuai diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Hal ini berarti pernilihan strategi pembelajaran harus mempertimbangkan aspek motivasi berprestasi siswa.