PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja; pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi berprestasi; dan pengaruh komunikasi interpersonal, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi terhadap komitmen organisasi guru SMA di Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Untuk menjaring data variabel penelitian digunakan angket yang sahih dan terandal berdasarkan hasil analisis rasional dan analisis statistik melalui kegiatan uji coba instrumen terhadap 30 orang anggota populasi. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif, uji persyaratan analisis, dan analisis jalur dengan taraf signifikansi a sebesar 0,05. Berdasarkan hasil anal isis jalur secara keseluruhan diperoleh F = 73,14 dengan nilai signifikansi Fhitung < 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, komunikasi interpersonal, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi guru SMA, sehingga pengujian secara individual dapat dilakukan. Selanjutnya, hasil analisis jalur secara individual menemukan: (1) koefisien jalur yang signifikan antara komunikasi interpersonal (X1) dengan kepuasan kerja (X3), yaitu: p31 = 0,66 dan pengaruh langsung sebesar 0,43. Dengan demikian, komunikasi interpersonal berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja guru SMA, yang mana 43% dari perubahan-perubahan kepuasan kerja ditentukan oleh komunikasi interpersonal; (2) koefisien jalur yang signifikan antara budaya organisasi dengan motivasi berprestasi, yaitu: p42 = 0,52 dan pengaruh langsung sebesar 0,27. Dengan demikian, budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap motivasi berprestasi guru SMA, yang mana 27% dari perubahan-perubahan motivasi berprestasi ditentukan oleh budaya organisasi; (3) koefisien jalur yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan komitmen organisasi, yaitu: p51 = 0, 19 dan total pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 0, 12. Dengan demikian, komunikasi interpersonal berpengaruh positif secara langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi guru SMA, yang mana 12% dari perubahan-perubahan komitmen organisasi ditentukan oleh komunikasi interpersonal; ( 4) koefisien jalur yang signifikan antara budaya organisasi dengan komitmen organisasi, yaitu: p,2 = 0,32 serta total pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 0,22. Dengan demikian, budaya organisasi berpengaruh positif secara langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi guru SMA, yang mana 22% dari perubahan-perubahan komitmen organisasi diterijukan oleh budaya organisasi; (5) koefisienjalur yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi yaitu: p53 = 0,36 serta total pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 0,26. Dengan demikian, kepuasan kerja berpengaruh positif secara langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi guru SMA, yang mana 26% dari perubahan perubahan komitmen organisasi ditentukan oleh kepuasan kerja; dan (6) koefisien jalur yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan komitmen organisasi, yaitu: p54 = 0,12 serta total pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 0,07. Dengan demikian, motivasi berprestasi berpengaruh positif secara langsung dan tidak langsung terhadap komitmen organisasi guru SMA, yang mana 7% dari perubahan-perubahan komitmen organisasi ditentukan oleh motivasi berprestasi. Berdasarkan hasil pengujian, temyata semua koefisien jalur dalam diagram jalur (Model yang diuji) adalah signifikan. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan Uji Q yang digunakan dalam penelitian ini, jika tidak ada jalur dalam model yang memiliki koefisien jalur yang tidak signifikan, maka model yang diusulkan fit sempuma (the fit is perfect) dengan data. Dengan demikian, Model Teoretis Komitmen Organisasi yang diajukan sepenuhnya diterima karena didukung oleh data dan konsisten dengan teori yang diacu sebagai landasan pengajuan hubungan kausal antara komunikasi interpersonal, budaya organisasi, kepuasan kerja, motivasi berprestasi, dengan komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kabupaten Humbang Hasundutan.