STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA

Pramuniati, Isda and Eviyanti, Evi (2012) STRATEGI TINDAK TUTUR DAN KEPEKAAN PRAGMATIK MELARANG PADA PENUTUR BAHASA ACEH DIALEK ACEH UTARA. Project Report. FBS Unimed.

[thumbnail of Fulltext.pdf]
Preview
Text
Fulltext.pdf - Published Version

Download (13MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berkenaan dengan kajian strategi tindak tutur melarang oleh penutur bahasa Aceh dialek Aceh Utara. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan mengidentifikasi perbedaan strategi tindak tutur melarang berdasarkan variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan. Teori utama yang digunakan adalah teori perilaku tindak tutur Brown dan Levinson (1987) yang dijadikan sebagai kerangka acuan teoretis penelitian ini, hal ini karena dianggap dapat menjelaskan hubungan antara perilaku tindak tutur dan citra diri, jenis strategi bertutur, dan pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan strategi perilaku tindak tutur. Menurut Brown dan Levinson kesantunan itu berhubungan juga dengan muka yang mengacu ke citra diri atau harga diri. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang ditriangulasi dengan metode kuantitatif. Data dikumpul dengan teknik kuesioner survei dengan model tes melengkapi wacana (TMW), dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian tentang strategi tindak tutur melarang ini menunjukkan bahwa pertama, untuk mengungkapkan melarang masyarakat penutur bahasa Aceh Dialek Aceh Utara menggunakan lima strategi melarang utama yang dipostulatkan oleh Brown dan Levinson (1987). Kedua, dari tiga variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan jenjang pendidikan, hanya terdapat perbedaan yang signifikan penerapan strategi tindak tutur melarang pada variabel jenis kelamin, dan kelompok umur. Pada variabel jenis kelamin, laki-laki memiliki kecenderungan bertutur secara tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM). Hal ini berbeda dengan penutur perempuan yang lebih cenderung menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP). Selanjutnya pada variabel umur, kelompok umur > 50 tahun memiliki kecenderungan bertutur tidak langsung dengan menggunakan strategi tindak tutur pada tipe tiga dan empat yakni Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM) dan Melarang Samar-samar (MS). Selanjutnya pada kelompokumur < 30 tahun dan kelompok umur 30 - 50 tahun, mereka menggunakan strategi tindak tutur pada tipe dua dan tiga yakni Melarang Terus Terang Ditambah Pujian (MTDP) dan Melarang Terus Terang Ditambah Basa-basi dalam Bentuk Permintaan Maaf (MTDBBM).

Item Type: Monograph (Project Report)
Additional Information: 418 Pra s
Keywords: Tindak tutur; Kesantunan berbahasa; Pragmatik; Bahasa Aceh; Dialek; Penutur; Budaya
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes
P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P101 Language. Linguistic theory. Comparative grammar
P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P99 Semiotics. Signs and symbols
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Perancis
Depositing User: Mrs Harly Christy Siagian
Date Deposited: 21 Sep 2016 19:17
Last Modified: 16 Feb 2017 06:46
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/19908

Actions (login required)

View Item
View Item