PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA PADA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MEDIA ALAT PERAGA DAN SISWA YANG DIAJAR DENGAN ANIMASI POWER POINT SERTA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN METODE EKSPOSITORI DI KELAS X SMK NEGERI 4 TANJUNG BALAI TAHUN PENGAJARAN 2013/2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pembelajaran elektronika pada kompetensi dasar membuat rangkaian elektronika antara siswa yang diajar dengan media alat peraga dan siswa yang diajar dengan media animasi power point serta siswa yang diajar dengan metode ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Tanjung Balai tahun pengajaran 2013/2014.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalaha seluruh siswsa kelas X SMK Negeri 4 Tanjung Balai yang berjumlah 6 kelas, dan tiap kelas berjumlah 36 orang. Karena tidak ada kelas unggulan pengambilan sampel menggunakan teknik Vrovosive random sampling (Populasi Homogent). Sampel dalam penelitian ini diambil 3 kelas,yaitu kelas eksperimen I (kelas yang menggunakan media alat peraga) adalah kelas X-1 yang berjumlah 36 siswa, sedangkan kelas eksperimen II (kelas yang menggunakan media animasi power point) adalah kelas X-2 yang berjumlah 36 siswa dan kelas kontrolnya (kelas yang menggunakan metode ekspositori) adalah kelas X-3 yang berjumlah 36 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 105 siswa.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh perbedaan hasil belajar elektronika pada kompetensi dasar membuat rangkaian elektronika. Nilai rata-rata post test siswa pada Kelas eksperimen I sebesar 72, 5 dan nilai rata-rata pada siswa Kelas eksperimen II sebesar 63,61 serta niali rata-rata siswa Kelas kontrol sebesar 52,306. Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf signifikasni 95% dan taraf nyata (&#945;) sebesar 0,05. Uji normalitas pada Kelas eksperimen I diperoleh Lhitung sebesar 0,002982 dan Ltabel sebesar 0,147 karena Lhitung < Ltabel atau 0,002982 < 0,147 maka data instrument pada kelas eksperimen I pada kategori normal, dan Uji normalitas pada Kelas eksperimen II diperoleh Lhitung sebesar 0,0459667 dan Ltabel sebesar 0,147 karena Lhitung < Ltabel atau 0,0459667 < 0,147 maka data instrument pada kelas eksperimen II pada kategori normal, sedangkan Uji normalitas pada Kelas kontrol diperoleh Lhitung sebesar 0,040183 dan Ltabel sebesar 0,147 karena Lhitung < Ltabel atau 0,040183 < 0,147 maka data instrument pada kelas kontrol pada kategori normal. Uji Homogenitas Fh1 (Varian Kelas Eksperimen II/Kelas Eksperimen I) sebesar 1,317 dan Ft sebesar 1,87, Uji Homogenitas Fh2 (Varian Kelas Kontrol/Kelas Eksperimen I) sebesar 1,3124 dan Ft sebesar 1,87, Uji Homogenitas Fh3 (Varian Kelas Eksperimen II/Kelas Kontrol) sebesar 1,003 dan Ft sebesar 1,87, karena Fhitung < Ftabel maka seluruh varian homogen. Dengan pengujian hipotesis menggunkan uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukan bahwa terdapat perbandingan hasil pembelajaran pada siswa yang diajar dengan alat peraga dengan animasi power point dilihat dari thitung 3,152 yang lebih besar dari ttabel 1,6683 , dan terdapat perbandingan hasil pembelajaran pada siswa yang diajar dengan alat peraga dengan metode ekspositori dilihat dari thitung 7,160 yang lebih besar dari ttabel = 1,6683 , serta terdapat perbandingan hasil pembelajaran pada siswa yang diajar dengan animasi power point dengan metode ekspositori dilihat dari thitung = 4,008 dan lebih besar dari ttabel = 1,6683.