Prasetia, Diah Utari (2013) TAHAPAN UPACARA PERKAWINAN ETNIK GAYO DI KECAMATAN SERBEJADI KABUPATEN ACEH TIMUR. Undergraduate thesis, UNIMED.
NIM. 309122016-COVER.pdf - Published Version
Download (60kB) | Preview
NIM. 309122016-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (919kB) | Preview
NIM. 309122016-ABSTRAK .pdf - Published Version
Download (176kB) | Preview
NIM. 309122016-KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (221kB) | Preview
NIM. 309122016-DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (210kB) | Preview
NIM. 309122016-BAB I.pdf - Published Version
Download (482kB) | Preview
NIM. 309122016-BAB V.pdf - Published Version
Download (295kB) | Preview
NIM. 309122016-DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (170kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui tahapan upacara perkawinan etnik Gayo Serbejadi, 2. Untuk mengetahui upacara perkawinan etnik Gayo ada pengaruh kebudayaan lain atau tidak, 3. Untuk mengetahui Sejarah Desa Lokop, 4. Untuk memperkenalkan upacara perkawinan etnik Gayo Serbejadi pada masyarakat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.Teori yang digunakan adalah teori evolusi keluarga yang dicetuskan oleh J.J. Bachoven karena sepasang pemuda akan menghadapi kehidupan yang baru, dan Akulturasi yakni melihat adanya perubahan dalam kegiatan upacara perkawinan Etnik Gayo.Penelitian ini dilakukan di desa Lokop Kecamatan Serbejadi. Untuk memperoleh data tersebut penulsi menggunakan metode penelitian kualitatif dengan narasumber tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan pihak keluarga. Data dikumpulkan dengan teknik: Observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa Lokop berasal dari nama buah yakni buah mangga hutan. Takengon, Bener Meuriah dan Lokop berasal dari satu rumpun. Namun, setiap acara adat yang ada di desa Lokop berbeda dengan acara adat yang ada di Takengon khususnya tahapan-tahapan upacara perkawinannya berbeda. Yakni dimulai dari tahap a. Risik kono (Perkenalan Keluarga); b. Munginte ( Melamar atau Meminang); c. Turun caram (Mengantar Uang); d. Pakat sara ine (Musyawarah keluarga perempuan); e. Segenap dan Begenap (Musyawarah dan keluarga); f. Jege kul (Jaga semalaman); g. Berguru ( Memberi nasihat); h. Munalo (Mengantar pengantin laki-laki); i. Mah bai (Mengarak pengantin laki-laki); j. Akad nikah; k. Pesta; l. Mah Beru (Mengantar pengantin perempuan); m. Mujele Gule (Mengantar Lauk); n. Mah Kero (Mengantar nasi); o. Munenes (Ngunduh mantu). Kelengkapan yang digunakan pada upacara perkawinan yakni beras, sirih atau dalam bahasa Gayonya Mangas, tempat sirih, sejumlah uang, jarum, kunyit, dan juga pada adat tepung tawar banyak yang digunakan dedaunan seperti: Dedingin, batang teguh, ongkal, celala. Di desa Lokop ada 3 bentuk perkawinan yakni kawin Juelen, kawin Lari, kawin angkap, rangkaian adat upacara perkawinan etnik Gayo yang ada di desa Lokop.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahapan upacara perkawinan yang ada di desa Lokop unik dan tidak dijumpai pada etnik lain, walaupun itu berasal dari satu rumpun yakni Takengon, Beuner Meriah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 392.559 81 Pra t |
Keywords: | Upacara; Perkawinan; Makna simbolik; Etnik Gayo; Evolusi keluarga; Akulturasi; Kesenian masyarakat. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ503 The family. Marriage. Home |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 05 Oct 2016 03:16 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17892 |