Sinaga, Juni Andi (2013) PERANAN BIUS SI TOLU TALI SEBAGAI WUJUD KEARIFAN LOKAL DI DESA SIMANINDO, KECAMATAN SIMANINDO. Undergraduate thesis, UNIMED.
NIM. 309122029-COVER.pdf - Published Version
Download (53kB) | Preview
NIM. 309122029-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
NIM. 309122029-ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (126kB) | Preview
NIM. 309122029-KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (74kB) | Preview
NIM. 309122029-DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (70kB) | Preview
NIM. 309122029-DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (65kB) | Preview
NIM. 309122029-DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (65kB) | Preview
NIM. 309122029-BAB I.pdf - Published Version
Download (293kB) | Preview
NIM. 309122029-BAB V.pdf - Published Version
Download (207kB) | Preview
NIM. 309122029-DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (356kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang peranan Bius Si Tolu Tali sebagai wujud kearifan lokal di Simanindo,Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir. Kearifan lokal berupa pengetahuan maupun ajeg yang dulu eksis dalam Bius Si Tolu Tali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan paradigma kualitatif. Teknik pengumpulan yang banyak dilakukan dalam penelitian ini adalah tenik wawancaraPenelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem hukum dan aturan yang berlaku dalam masyarakat Batak Toba di Simanindo sebelum wilayah tersebut masuk dalam Pemerintahan Kolonial maupun Pemerintah Indonesia. Bius merupakan sebuah lembaga yang dapat dikatakan sebagai sebuah parlemen yang mengkoordinir segala bentuk penyembahan yang dilakukan masyarakat Batak Toba. Bius memiliki wilayah bawahan yang lebih kecil lagi yaitu, Horja dan Huta. Bius juga turut dalam pengaturan hukum-hukum yang mengatur masyarakat. Bius dipimpin oleh beberapa raja yang berasal dari raja-raja Horja sebagai wilayah bawahannya. Bius Si Tolu Tali sendiri memiliki 3 Horja bawahan yaitu Horja Sidauruk,Horja Turnip,Horja Sitio dan Ditambah Malau sebagai Boru bersama. Raja Horja dimanakan Raja Dapoton. Kemudian Bius juga dibantu oleh beberapa Parbaringin yang bertugas untuk mengurusi bidang religi yaitu Pande Bolon dan Guru Taun.Bius ini memiliki satu upacara yang besar yaitu Mangase Taon yang dilakukan dengan memberi persembahan atau sesajen kepada Mula Jadi Na Bolon (Tuhan Sang Pencipta). Upacara ini bertujuan untuk menyembah tahun atau dapat dikatakan untuk menyudahi tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru dengan pengharapan. Dalam pesta Mangase Taon ini dipotong seekor kerbau sebagai korban persembahan kepada Debata Mula Jadi Na Bolon.Bius juga memiliki tempat untuk melakukan rapat untuk membahas segala masalah mulai dari urusan agama maupun urusan adat dan sosial. Tempat tersebut dinamakan Toguan. Toguan berada dibawah sebuah pohon besar yaitu Hariara. Toguan juga kerap digunakan sebgai sebuah pengadilan untuk mengadili orang yang bersalah. Demikianlah sistem pengaturan masyarakat Batak Toba yang dilakukan Bius sejak wilayah ini masih terisolir dan belum mengenal pemerintahan RI sekarang
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 306.259 81 Sin p |
Keywords: | Masyarakat dan Kebudayaan; Kearifan lokal; Bius; Horja; Huta; Kekuasaan; Evolusi; Religi. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes H Social Sciences > HM Sociology > HM621 Culture |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 05 Oct 2016 03:01 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17890 |