Musdarwinsyah (2013) PERUBAHAN MAKNA DAN SIMBOL DI DALAMUPACARA ADAT BEGAHAN KHITANAN PADA MASYARAKAT BOANG DI DESA SILATONGKECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL. Undergraduate thesis, UNIMED.
NIM. 309122046-COVER.pdf - Published Version
Download (797kB) | Preview
NIM. 309122046-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
NIM. 309122046-ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (3MB) | Preview
NIM. 309122046-KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (4MB) | Preview
NIM. 309122046-DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (3MB) | Preview
NIM. 309122046-DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version
Download (4MB) | Preview
NIM. 309122046-DAFTAR ISTILAH.pdf - Published Version
Download (3MB) | Preview
NIM. 309122046-BAB I.pdf - Published Version
Download (391kB) | Preview
NIM. 309122046-BAB V.pdf - Published Version
Download (290kB) | Preview
NIM. 309122046-DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (211kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini mengenai perubahan makna dan simbol di dalam upacara adatbegahan khitanan di desa Silatong, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten AcehSingkil. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadapperubahan makna dan simbol di dalam upacara adat begahan khitanan, sehinggaakan ditemukan makna dan simbol sebenarnya yang terdapat dalam pelaksanaan upacara adat begahan khitanan dan perubahan yang ada terkait makna dan simbol tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifatdeskriptif, dengan menggunakan Studi Lapangan (Field research). Teknikpengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui perubahan makna dan simbol yang terjadi, peneliti mengikuti tahap-tahap upacara sehingga terlihat sesaji dan perlengkapan lain yang terdapat di dalamnya. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa SilatongKecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil. Berdasarkan hasil penelitian, upacara adat begahan khitanan tersebutmengalami perubahan yang bisa dilihat dari penambahan/ pengurangan simbolseperti tidak adanya gambir dan sapen dalam mebagah dan ada yang menggantikannya dengan selembar kertas berisikan teks yang biasa diucapkansaat mebagah, tidak adanya gabah-gabah di halaman, kebebasan memilih adatyang digunakan, pepadi yang diganti sekarung beras, penambahan kain padapepadi yang sebelumnya hanya digunakan untuk begahan perkawinan danpakaian yang dipilih sesuai selera. Dari perubahan simbol tersebut terlihat bahwamakna aslinya sudah tidak diperhatikan karena pengganti simbolnya tidakmemiliki makna khusus dalam adat-istiadat masyarakat Boang. Upacara adatbegahan khitanan yang dulunya sebagai sarana meminta doa selamat secara adatagar terhindar dari datangnya bencana dan marabahaya saat anak dikhitan, dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat perlahan menyebabkan anggapantersebut berubah dan dinilai sebagai sarana untuk menagih pepadi yang pernahdiberikan atau mencari keuntungan karena pelaksanaannya yang dilakukan secarasingkat atau lebih dari satu kali dalam waktu yang berdekatan. Bahkan ada yangkembali ke desa Silatong khusus untuk melaksanakan upacara begahan khitanandan setelah itu meninggalkan desa tersebut. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah upacara adat begahan khitanan mengalami perubahan yang semula untuk keselamatan berubah menjadi kebutuhan akan materi yang bisa dilihat dari simbol yang digunakan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 306.4 Mus p |
Keywords: | Kebudayaan; Makna; Simbol; Peubahan; Resiprosiats; Adat Sebagai Kebudayaan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN357 Culture and cultural processes |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mr Renaldi Syafaruddin Akbar |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 29 Sep 2016 03:56 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17859 |