Heryanti, Shelvi (2014) TARI PISO SURIT PADA MASYARAKAT KARO KAJIAN KOMPARATIF TERHADAP GAYA DAN NILAI ESTETIKA DI KABUPATEN KARO DAN KABUPATEN LANGKAT. Undergraduate thesis, UNIMED.
209441008 COVER.pdf - Published Version
Download (131kB) | Preview
209441008 LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Download (335kB) | Preview
209441008 KATA PENGANTAR.pdf - Published Version
Download (295kB) | Preview
209441008 ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (128kB) | Preview
209441008 DAFTAR ISI.pdf - Published Version
Download (172kB) | Preview
209441008 DAFTAR TABEL.pdf - Published Version
Download (125kB) | Preview
209441008 BAB I.pdf - Published Version
Download (596kB) | Preview
209441008 BAB V.pdf - Published Version
Download (171kB) | Preview
209441008 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (170kB) | Preview
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang gaya dan nilai estetika yang terdapat pada tari Piso Surit pada masyarakat Karo di Kabupaten Karo dan Kabupaten langkat.Untuk membahas penelitian ini menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik seperti teori gaya tari, teori estetika dan teori kajian komparatif. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Nopember 2014 sampai dengan bulan Januari 2014. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Seberaya, Kabupaten Karo dan Persadaan Merga Silima Kabupaten Langkat.Metode yang digunakan untuk membahas gaya dan nilai estetika tari Piso Surit pada masyarakat Karo di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat adalah metode deskriptif kualitati. Populasi dalam penelitian ini sekaligus sebagai sampel yaitu narasumber, penari-penari, tokoh budaya masyarakat, dan seniman yang mengetahui tentang tari Piso Surit. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diuraikan bahwa ada lima teknik gerak dasar yang digunakan dalam menarikan tari Piso Surit, dimana kelima gerak dasar tersebut berakar dari gerak-gerak tari Karo yang sudah ada sebelumnya yaitu tari Lima Serangkai, adapun kelima gerak dasar tersebut yaitu: Tengah Rukur, Sisampat-sampaten, Perarihen Enteguh, Ise Pai Reh Adi Ertutur, Beban Simberat Ras Menahang. Gaya tari pada masyarakat di Kabupaten Karo terlihat lebih tertutup karena di Kabupaten Karo dominan masyarakatnya adalah suku Karo sehingga gerakan tarinya masih terikat oleh aturan-aturan adat yang berlaku. Sedangkan pada masyarakat di Kabupaten Langkat gerakannya lebih terbuka dan energik, hal ini disebabkan oleh suku yang mendominasi di daerah Langkat yaitu suku Jawa dan Melayu sehingga masyarakat karo yang ada disana harus berinteraksi. Nilai estetika pada Tari Piso Surit dapat dapat dilihat dari gerakan tari, busana tari, dan musik pengiringnya. Kedua daerah yang berbeda sama-sama memiliki nilai-nilai estetika yang terkandung dalam tari Piso Surit. Ada istilah Karo Jahe dan Karo Gugung untuk membedakan sebutan bagi Masyarakat Karo. Karo Jahe atau atau dataran rendah adalah Masyarakat Karo yang mendiami wilayah Langkat, Deli Serdang, dan sebagian Kota Medan,sedangkan Karo Gugung atau digunung adalah Masyarakat karo yang mendiami wilayah dataran tinggi Tanah Karo.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 793.31 Her t |
Keywords: | Gaya Tari; Estetika; Kajian Komperatif |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education M Music and Books on Music > ML Literature on music > ML3400 Dance music |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Mrs Farida Hanum |
Date Deposited: | 02 Sep 2016 04:13 |
Last Modified: | 02 Sep 2016 07:07 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/15025 |