PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA PENDEKATAN INVESTIGASI DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah yang diajar menggunakan pendekatan investigasi lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pokok bahasan teorema pythagoras kelas VIII SMP Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan dan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen A dengan pendekatan investigasi dan kelas VIII-4 sebagai kelas ekperimen B dengan pendekatan konvensional dengan masing-masing jumlah sampel 41 orang dalam tiap kelas. Instrumen penelitian ini berupa pretes dan postes yang berbentuk essay tes yang telah valid dan reliabel sebanyak 5 soal. Sebelum instrumen diberikan pada siswa kelas eksperimen A dan siswa kelas eksperimen B , essay tes pretest dan posttest terlebih dahulu diuji coba di SMP Negeri 2 Tanjung Morawa kelas VIII-1. Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pendekatan investigasi pada soal pretest 35,49 dan pada soal posttest 74,88 maka tingkat perubahan kemampuan pemecahan masalah adalah 39,39. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional pada soal pretest 30,91 dan pada soal posttest 66,11 maka tingkat perubahan kemampuan pemecahan masalah adalah 35,20. Dari hasil analisis data, untuk uji normalitas diperoleh pretest kelas eksperimen A &#967;2 hitung = 9,34925 < &#967;2 tabel= 11,07050 dan pretest kelas eksperimen B &#967;2 hitung = 5,05415 < &#967;2 tabel = 11,07050 sehingga dapat disimpulkan data pretes kedua kelas adalah berdistribusi normal. Sedangkan data posttest kelas eksperimen A diperoleh &#967;2 hitung = 10,72414 < &#967;2 tabel = 11,07050 dan posttest kelas eksperimen B diperoleh &#967;2 hitung = 6,65954 < &#967;2 tabel = 11,07050 sehingga dapat disimpulkan data posttest kedua kelas adalah berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas data pretest (1,55 < 1,69) dan posttest (1,32 < 1,69) adalah homogen dengan taraf nyata &#945;=0,05. Untuk uji hipotesis, berdasarkan perhitungan data posttest siswa diperoleh pada dk = 80 dan taraf nyata &#945; = 0,05 diperoleh ttabel = 1,66 dan thitung = 2,24. Karena thitung > ttabel (2,24 > 1,66) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka disimpulkan kemampuan pemecahan masalah yang diajar menggunakan pendekatan investigasi lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pendekatan konvensional.