PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan strategi pembelajaran generatif (generative learning) dengan menggunakan model alat peraga terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas X pada pokok bahasan struktur atom dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa yang lebih tinggi dengan strategi pembelajaran generatif (generative learning) yang menggunakan model alat peraga atau hanya dengan menggunakan model alat peraga. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 6 Binjai yang berjumlah 6 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu strategi Generatif (generative learning) dengan model alat peraga dan pembelajaran pada kelas kontrol hanya dengan model alat peraga. Sebagai alat pengumpul data peningkatan hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya, validasi instrumen tes dilakukan di SMA Negeri 6 Binjai. Hasil analisis data diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar kimia kelas eksperimen 0,707±0,088 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata peningkatan hasil belajarnya 0,478±0,081. Peningkatan hasil belajar kedua kelas eksperimen dan kontrol diuji beda dengan uji t pihak kanan diperoleh thitung > ttabel (4,7 > 1,667) sehingga Ha diterima berarti ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran generatif (generative learning) dengan menggunakan model alat peraga terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas X pada pokok bahasan struktur atom. Peningkatan atau persen gain hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen sebesar 70,70% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 47,80%. Jadi selisih gain antara kelas eksperimen dan kontrol adalah 22,90%.