Kekerasan Yang Terjadi Pada Pembelajaran Daring Di Rumah Siswa SD Di Kecamatan Lawe Bulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) frekuensi tindakan kekerasan yang dialami selama pembelajaran daring di rumah, 2) bentuk kekerasan dan pelaku kekerasan yang dialami selama pembelajaran daring di rumah, 3) dampak kekerasan terhadap anak pada saat pembelajaran daring dirumah. Bentuk-bentuk kekerasan dalam penelitian ini adalah : kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan dunia maya. Adapun dampak kekerasan dalam penelitian ini adalah: dampak fisik dan dampak psikis.Penelitian ini merupakan penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner.Subjek penelitian ini adalah 106 siswa kelas 5 SD di Kecamatan Lawe Bulan yang melaksanakan pembelajaran secara daring. Hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas kekerasan dalam pembelajaran daring di rumah siswa SD di Kecamatan Lawe Bulan dialami oleh siswa laki-laki dengan latar belakang suku Alas sebanyak lebih dari 1. Adapun mayoritas bentuk kekerasan yang terjadi pada saat pembelajaran daring adalah kekerasan psikis sebanyak 46%.Kemudian kekerasan dunia maya, dengan persentase 30%, dan kekerasan fisik 25%. Mayoritas pelaku kekerasan fisik (82%) dan psikis (69%) adalah ibu suku Alas berusia 30 – 39 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA dan tidak bekerja, sedangkan pelaku kekerasan dunia maya adalah teman (95%).Kekerasan dalam pembelajaran daring berdampak negative bagi siswa, dampak negative yang paling tinggi berupa dampak psikis yaitu merasa malas belajar daring (33%), ketakutan (26%), gugup/gelisah (24%), dan malu (18%). Sedangkan dampak fisik berupa Memar (59%) dan luka-luka (41%)