PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA EFEKTIF SISWA PENGGUNA BAHASA PERTAMA BAHASA INDONESIA DAN DAERAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION (STAD)

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara efektif siswa. Pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua siklus), siklus pertama dilaksanakan selama 4 (empat) minggu dan siklus kedua selama 4 (empat) minggu. Setiap siklus penelitian terdiri atas tahapan kegiatan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.Pembelajaran Bahasa Indonesia yang biasa didominasi guru beserta bentuk evaluasi yang lebih berorientasi pada hasil selama ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, guru menjadi pusat dan sumber belajar. Hal ini disebabkan karena pembelajaran selama ini lebih terpusat kepada guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia memerlukan beberapa aspek untuk mendukung proses pembelajaran, diantaranya adalah keterampilan berbicara efektif dan aktivitas siswa. Dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan teman-temannya sehingga merupakan salah satu alternatif pembelajaran Bahasa Indonesia, dan diharapkan keterampilan berbicara efektif dan aktivitas siswa meningkat.Penelitian ini menggunakan metode. tindakan kelas yang dilakukan di SMP Negeri 1 Selesai, dengan subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Selesai kelas VIII dengan jumlah siswa 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tes keterampilan berbicara, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan berbicara efektif siswa. Hal ini diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata keterampilan berbicara efektif siswa pada siklus I adalah 63,9 meningkat menjadi 76,8 pada siklus kedua. Persentase keterampilan berbicara efektif siswa pada siklus I adalah 59,38% meningkat menjadi 87,5% pada siklus II.