PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN METAKOGNISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui validitas, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar yang dikembangkan, (2) Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan, (3) Mengetahui kemandirian belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan mengggunakan model pengembangan Dick and Carey. Penelitian ini dilakukan di SMP Imelda Medan, uji coba I dilakukan di kelas VIII-B sedangkan Uji coba II dikelas VIII- A. Bahan ajar berbasis pendekatan metakognisi yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. Bahan ajar yang dikembangkan juga memenuhi kriteria praktis berdasarkan pendapat ahli, respon siswa dan guru yang menyatakan bahan ajar dapat digunakan dengan mudah. Bahan ajar berbasis pendekatan metakognisi yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada uji coba I yaitu 22 orang siswa (73,33%) yang tuntas dari 30 orang siswa, sedangkan pada uji coba II yaitu 26 orang siswa (86,66% ) yang tuntas dari 30 orang siswa; (2) aktifitas dalam kegiatan pembelajaran yaitu aktivitas siswa pada seluruh aspek yang diamati berada toleransi waktu ideal yang ditetapkan, dan rata-rata nilai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada uji coba I sebesar 3,22 dan pada uji coba II sebesar 3,42 dengan kategori baik; dan (3) respon positif siswa pada uji coba I sebesar 87,33% dan pada uji coba II mencapai 89,99% siswa merespon positif terhadap komponen-komponen bahan ajar dan kegiatan pembelajaran. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan bahan ajar berbasis pendekatan metakognisi mengalami peningkatan yaitu pada uji coba I sebesar 73,33% siswa yang tuntas, sedangkan pada uji coba II 86,66% siswa yang tuntas dengan peningkatan 13%. Kemandirian belajar siswa tergolong tinggi dilihat dari skor angket kemandirian belajar siswa pada uji coba I sebesar 2574 dengan persentase 71,30% sedangkan pada uji coba II sebesar 2655 poin dengan persentase 73,75%.