IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR IPA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi blended learning berbasis pendekatan saintifik terhadap kemandirian dan hasil belajar siswa, serta hubungan kemandirian dengan hasil belajar pada materi IPA usaha dan pesawat sederhana kelas VIII SMP. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimen two group pretest- posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
random sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII-10 dan VIII-11 yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Kelas VIII-11 merupakan kelas eksperimen yang diajarkan dengan blended learning berbasis pendekatan saintifik. Kelas VIII-10 adalah kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Instrument penelitian yang digunakan adalah non-tes dan tes, non-tes berupa angket kemandirian belajar siswa yang terdiri dari30 pernyataan dengan empat pilihan jawaban. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, sebanyak 20 pertanyaan dengan empat pilihan. Data pre-test dan post-testkemandirian
belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 55,10 dan 78,35 sedangkan data pre-test dan post-test kemandirian belajar siswa pada kelas kontrol adalah 55,67 dan 65,78.
Data pretes dan postes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 38,12 dan 84,04 sedangkan data pretes dan postes hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah
37,18 dan 59,21. Data dianalisis menggunakan uji manova (multivariate analysis of variance) dan kolerasi kemandirian dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uji hipotesis,
terdapat perbedaan kemandirian dan hasil belajar siswa secara signifikasi dengan penerapan pembelajaran blended learning berbasis pendekatan saintifik pada materi
IPA. Terdapat hubungan kolerasi positif antara kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar siswa yaitu 0,498 dengan kategori sedang. Persentase peningkatan N-
gain kemandirian belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 51% dengan kategori sedang dan kelas kontrol adalah 22% dengan kategori rendah. Persentase peningkatan N-gain hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 74% dengan kategori
tinggi dan kelas kontrol 35% dengan kategori sedang.