MAKNA GERAK TOR-TOR TURAHAN SEBAGAI TARI PERTUNJUKAN PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN

Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna yang terkait dalam pertunjukan Tortor
Turahan, bagaimana bentuk penyajian pertunjukan Tor-tor Turahan.
Permasalahan dalam penelitian ini diungkapkan dengan mendeskripsikan bentuk
Tor-tor Turahan dan bagaimana mendeskripsikan makna gerak Tor-tor Turahan
yang dilihat dari elemen-elemen tari. Selain itu juga penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis makna gerak Tor-tor Turahan yang menggunakan konsep atau teori
dari Anya Peterson dalam antropologi tari. Adapun metode yang digunakan dalam
pengumpulan data ini adalah metode kualitatif . Populasinya adalah masyarakat
Simalungun yang berada di Desa Negri Dolok, Kecamatan Raya, Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatra Utara dan narasumber yang mengetahui Tor-tor
Turahan , sedangkan sampel penelitiannya adalah mahasiswa berjumlah satu orang,
yaitu satu orang perempuan. Data ini kemudian dianalisis dengan metode kualitatif
. Menurut hasil penelitian ini, Tor-tor Turahan memiliki empat ragam gerak yaitu :
Mangalakka Sombah, Mangunjei, Herbang dan Sorpei. Tor-tor Turahan
mengunakan alat musik eksternal Simalungun yaitu : Gonrang Sidua-dua dan
Serune Bolon. Tor-tor Turahan menjadi bagian dari seni pertunjukan berfungsi
untuk menjaga kesenian dan kebudayaan suku Simalungun serta mempertahankan
kelangsungan sistem sosialnya pada masyarakat suku Batak Simalungun