ANALISIS KOREOGRAFI TARI BARAMPEK PADA MASYARAKAT PEISISIR NATAL DI KABUPATEN MANDAILING NATAL

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis koreografi tari Barampek
pada masyarakat Pesisir Natal. Landasan teori yang digunakan disampaikan oleh
Sumandiyo Hadi yaitu “sebuah koreografi perlu memperhatikan prinsip-prinsip
kebentukan yang meliputi : keutuhan, variasi, repetisi, transisi, rangkaian, dan
klimaks”. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif.
Sampel penelitian yaitu satu orang seniman, satu orang tokoh adat dan empat
orang penari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
prinsip-prinsip kebentukan seni dalam tari Barampek yaitu : Keutuhan pada tari
Barampek terlihat jelas dan tersusun mulai dari konsep, gerak, ragam, busana,
musik iringan, pola lantai dan properti yang ada tergabung menjadi satu kesatuan
serta saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Variasi dalam tari
Barampek terdapat pada variasi gerak yang berbeda pada tiap ragam serta variasi
pada bentuk pola lantai yang berbeda dari ragam 1 hingga ragam 9. Repetisi pada
tari barampek terdapat pada motif gerak langkah kaki dobel step dan ragam gerak
berhadapan yang di repetisi atau diulangi pada saat menarikannya. Transisi pada
tari Barampek terdapat pada ragam gerak berhadapaan yang mana gerakan ini
menjadi penyambung antar ragam dan selalu dilakukan pada saat penari akan
memasuki ragam baru. Rangkaian pada tari Barampek tersusun dengan baik, yang
mana, sangat terlihat jelas berdasarkan susunan ragam yang disusun berdasarkan
konsep cerita dari tari ini sendiri. Tari Barampek terdiri dari 9 ragam gerak yang
tiap ragamnya mengekspresikan sebuah maksud dan keseluruhan ragam yang
mana tiap ragam memiliki cerita dan dari ragam 1 hingga ragam 9 memiliki
keterkaitan. Klimaks atau bagian puncak dari tari barampek terdapat di ragam 8
yaitu ragam gerak saling mengunjungi, pada bagian ini pesan atau maksud cerita
dari tari Barampek tersampaikan karena pada ragam 8 bercerita tentang kegiatan
saling mengunjungi dari pihak keluarga laki-laki ke keluarga perempuan untuk
melakukan pelamaran.