PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 MEDAN T.A. 2022/2023

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tindakan apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning berbantuan Edmodo; (2) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem-Based Learning berbantuan Edmodo; di kelas XI IPA-2 SMA Negeri 11 Medan T.A. 2022/2023. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan komunikasi matematis siswa di akhir setiap siklus dan lembar pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tindakan yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, yaitu menerapkan pembelajaran dengan melaksanakan kelima tahapan problem-based learning yang dikombinasikan dengan penugasan diskusi kelompok di Edmodo, yang dikembangkan dengan menambah tindakan, yaitu memperbaiki langkah-langkah komunikasi matematis yang dimunculkan pada LKPD, pengaturan ulang posisi duduk siswa yang kurang aktif berdiskusi, menegaskan kegiatan diskusi yang ideal/partisipatif, memfasilitasi siswa bahan bacaan tambahan dari internet, membahas kesulitan siswa pada indikator penjelasan matematika di depan kelas, memperbanyak sesi tanya jawab dan memberikan penghargaan secara langsung kepada siswa yang mengajukan pendapat ataupun merespon pertanyaan, serta memotivasi siswa dengan menegaskan manfaat berdiskusi di Edmodo dan kemudahan berdiskusi yang disediakan melalui fitur-fiturnya; (2) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkannya tindakan tergolong pada peningkatan kriteria sedang dengan nilai rata-rata N-gain 0,62. Ketuntasan klasikal kemampuan komunikasi matematis siswa pada siklus I adalah 18 orang siswa (60%) dengan nilai rata-rata 67,22 dan meningkat setelah diterapkannya tindakan siklus II menjadi 26 orang siswa (86,7%) dengan nilai rata-rata 78,75.