Komparasi Lagu Yamko Rambe Yamko Aransemen Agustinus Bambang Jusana Dengan Budi Susanto Yohanes

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Komparasi unsur musik lagu Yamko Rambe Yamko aransemen Agustinus Bambang Jusana Dengan Budi Susanto Yohanes(2) Komparasi frase lagu Yamko Rambe Yamko aransemen Agustinus Bambang Jusana Dengan Budi Susanto Yohanes (3) Komparasi introduksi lagu Yamko Rambe Yamko aransemen Agustinus Bambang Jusana Dengan Budi Susanto Yohanes. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komparasi, aransemen, unsur musik, frase dan inroduksi. Pemilihan populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Total Sampling, dimana jumlah populasi sama dengan sampel, adapun Sampel berupa dokumen lembaran partitur lagu Yamko Rambe Yamko aransemen Agustinus Bambang Jusana dan Budi Susanto Yohanes. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi, teknik wawancara, dokumentasi, dan kerja laboratorium. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kedua aransemen memiliki perbedaan pada unsur musiknya, aransemen Agustius Bambang Jusana terdiri dari 80 birama , dengan nada dasar F=Do, tempo Allegro = 130 MM, tidak terdapat perubahan birama dan tidak terlalu banyak perubahan dinamika, sedangkan aransemen Budi Susanto Yohanes terdiri dari 94 birama, nada dasar E=Do, tempo vivace = 112 MM, terdapat perubahan birama diantaranya, 4/4, 3/4, dan 6/4. Melodi, ritme dan harmoni dari kedua aransemen pada bagian tema umunya sama tetapi terdapat beberapa perbedaan variasi pada kedua aransemen. (2) Frase dari kedua aransemen pada bagian tema umumnya sama tetapi juga terdapat perbedaan pada bagian lainnya seperti introduksi, variasi, dan penutup,(3) Bagian introduksi dari kedua aransemen memilki perbedaan pada aransemen Agustinus Bambang Jusana, bagian introduksi didominasi oleh vokal tradisi teriakan peperangan khas masyarakat papua sedangkan aransemen Budi Susanto Yohanes bagian introduksi cenderung lebih singkat dan didominasi oleh penggunaan harmonisasi yang bervariatif yang disusun secara kanon / bersahutan dari setiap posisi suara.