EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS CERITA IMAJINASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media komik terhadap pembelajaran menulis cerita imajinasi siswa kelas VII SMP Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2019/2020. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 21 Medan yang berjumlah 217 orang. Berdasarkan populasi tersebut ditetapkan sampel penelitian sebanyak 60 siswa yaitu kelas VII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-7
sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen Two-Group Post-Test Design. Berdasarkan hasil yang diperoleh, siswa yang menggunakan media audio berada dalam kategori kurang kompeten, yaitu dengan nilai rata-rata 58,1. Dari segi struktur, siswa yang menggunakan media audio masih kesulitan dalam mengembangkan isi cerita khususnya konflik yang dialami oleh tokoh dalam cerita. Selain itu, siswa yang menggunakan media audio juga belum mampu memberikan gambaran secara detail mengenai latar yang terdapat
dalam cerita. Sedangkan hasil yang diperoleh dari siswa yang menggunakan media komik berada dalam kategori kompeten, yaitu dengan nilai rata-rata 76,16. Siswa yang
menggunakan media komik, mampu untuk mengembangkan isi cerita serta konflik yang dialami oleh tokoh. Selain itu, siswa juga mampu menjelaskan secara detail mengenai latar
yang terjadi di dalam cerita dan memberikan kesan hidup di cerita yang mereka sajikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, media komik lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita imajinasi. Dari aspek struktur penulisan, siswa lebih mampu menuangkan ide serta gagasan kemudian mengembangkannya menjadi cerita yang menarik berdasarkan panel-panel komik yang tersedia. Adanya gambar yang terdapat dalam komik memudahkan siswa untuk menggambarkan secara detail baik karakter maupun latar yang terdapat di dalam cerita. Selain itu, dalam proses belajar mengajar, para siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran. Antusias siswa yang tinggi tentu mempengaruhi minat siswa dalam menulis sehingga hasil tulisan siswa menjadi lebih baik. Selain mempermudah siswa, media komik juga mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Guru merasa lebih mudah dalam menyampaikan materi cerita imajinasi kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal.