ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP KATOLIK TRISAKTI 2 MEDAN T.A 2018/2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar menggunakan model Pembelejaran Berbasis Masalah, 2) deskripsi proses jawaban siswa dalam pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah, dan 3) kesulitan proses berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi segiempat (persegi panajang dan persegi) di kelas VII SMP Katolik Trisakti 2 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMP Katolik Trisakti 2 Medan T.A 2018/2019 yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diberi model Pembelajaran Berbasis Masalah. Berdasarkan analisis data tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis dari 30 orang siswa dengan kemampuan berpikir kreatif ‘sangat rendah’ sebanyak 26,67%, kemampuan berpikir kreatif ‘rendah’ sebanyak 20%, kemampuan berpikir kreatif ‘sedang’ sebanyak 43,33%, kemampuan berpikir kreatif ‘tinggi’ sebanyak 6,67%, dan kemampuan berpikir kreatif ‘sangat tinggi’ sebanyak 3,33%. Analisis kesulitan proses berpikir kreatif matematis penelitian ini yaitu ketidakmampuan memberikan banyak ide, ketidakmampuan menyelesaikan masalah dari sudut pandang yang berbeda, ketidakmampuan menyelesaikan masalah dengan cara sendiri, dan ketidakmampuan mengembangkan atau merinci secara detil suatu situasi. Sehingga pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah khususnya dalam proses berpikir kreatif matematis memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi berbagai macam jawaban maupun cara penyelesaian dengan memperhatikan aspek fluency, flexibility, originality, originality, dan elaboration. menerapkan model pembelajaran matematis