PERJUANGAN MASYARAKAT KARO DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA AGRESI MILITER BELANDA I DI TANAH KARO

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui perjuangan masyarakat dan Laskar Rakyat dalam Agresi Militer Belanda I di Tanah Karo, 2) untuk mengetahui strategi yang di gunakan Masyarakat, Tentara, dan Laskar Rakyat dalam mempertahankan Tanah Karo dalam Agresi Militer Belanda I, 3) Untuk menggambarkan dampak yang terjadi setelah Agresi Militer Belanda. Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah, dengan metode Lapangan (Field Research). Dari penelitian yang dilakukan maka di peroleh hasil bahwa masyarakat Karo menunjukkan sikap tidak senang terhadap kedatangan bangsa Belanda ke daerah Indonesia terlebih Tanah Karo. Berbagai perlawanan dilakukan masyarakat Karo bersama dengan Laskar dan Tentara Indonesia untuk mengusir para Tentara Belanda. Penyerangan Belanda di Tanah Karo di lakukan atas 2 dasar, di antaranya: 1) untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Sumatera Timur, 2) untuk mendapati Tentara Belanda di Tanah Karo yang di Tawan Jepang pada waktu Jepang menguasai Indonesia. Penyerangan yang di lakukan Rakyat, Laskar Rakyat bersama Tentara di Tanah Karo untuk menghadapi Belanda sangat penuh dengan pengorbanan, bukan hanya nyawa, tetapi harta benda yang di miliki Rakyat di Karo ikut di korbankan dengan cara pembumi hangusan. Hal tersebut di lakukan agar Tentara Belanda tidak bisa memanfaatkan harta atau pangan milik Rakyat. Terhitung penyerangan yang di lakukan oleh Rakyat, Laskar Rakyat dan Tentara Indonesia pada bulan Agustus-Desember 1947 terdapat 225 kali peperangan melawan Belanda, baik Pasukan Indonesia yang menyerang atau Pasukan Belanda yang menyerang.