Saragih, Ika Santi Kasima PAYUNG-PAYUNG SEBAGAI SIMBOL DALAM UPACARA MATE METERAS ETNIS KARO DI DESA BUNURAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM 3152122007 COVER.pdf
Download (38kB)
2. NIM 3152122007 LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (424kB)
3. NIM 3152122007 ABSTRAK.pdf
Download (36kB)
4. NIM 3152122007 KATA PENGANTAR.pdf
Download (215kB)
5. NIM 3152122007 DAFTAR ISI.pdf
Download (142kB)
6. NIM 3152122007 DAFTAR GAMBAR.pdf
Download (113kB)
7. NIM 3152122007 DAFTAR TABEL.pdf
Download (112kB)
8. NIM 3152122007 BAB I.pdf
Download (249kB)
9. NIM 3152122007 BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (744kB)
10. NIM 3152122007 BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (301kB)
11. NIM 3152122007 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
12. NIM 3152122007 BAB V.pdf
Download (209kB)
13. NIM 3152122007 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (149kB)
14. NIM 3152122007 LAMPIRAN 1 GLOSARIUM.pdf
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai makna dalam penggunaan simbol payung-payung dalam upacara mate meteras Etnis Karo di Desa Bunuraya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikankan makna pada simbol payung-payung dalam upacara adat mate meteras di Desa Bunuraya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) dan penarikan kesimpulan secara induktif. Teknik pengumpulan data berupa observasi non-partisipatif, wawancara terbuka (open-ended), dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, intepretasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tafsir kebudayaan dari Clifford Geertz dan teori semiotika dari Charles Sanders Pierce. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat makna dari penggunaan simbol payung-payung yaitu: 1) jika dilihat dari makna simbolisnya, yakni sebagai penghargaan terakhir untuk orang yang meninggal dalam keadaan meteras atau seseorang yang sudah dewasa namun belum menikah, 2) jika dilihat dari bentuk simbol payung-payung itu sendiri, makna simbol ini melambangkan kehidupan sosial dan aktivitas keseharian masyarakat Karo di Desa Bunuraya, 3) sebagai simbol buang sial artinya agar tidak terjadi kembali kematian seperti ini maka dibuatlah payung-payung.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | Etnis Karo, upacara mate meteras, simbol payung-payung, makna |
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
| Depositing User: | Mr Setiady Setiady |
| Date Deposited: | 05 Nov 2025 03:42 |
| Last Modified: | 05 Nov 2025 03:42 |
| URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/65489 |
