POLITIK IDENTITAS ETNIS BATAK TOBA PADA PEMILIHAN WALIKOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2016

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan bagaimana Politik Identitas Etnis Batak Toba Pada Pemilihan Walikota Pematangsiantar Tahun 2016. Informan dalam penelitian ini adalah 2 orang pengakat desa, 2 orang tokoh masyarakat dan 3 orang masyarakat yang dipilih secara acak. Teknik pengambilan sampel/informan adalah menggunakan teknik purpose sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang akan memperoleh data secara maksimal. Teknik Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari informan dan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang diteliti melalui wawancara, teknik penyebaran angket, dan observasi. Data sekunder adalah data kependudukan kota Pematangsiantar, buku, jurnal ilmiah, artikel dan penelusuran internet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari temuan-temuan yang ada dilapangan berupa data dan informasi hasil wawancara dari informanmasyarakat kota Pematangsiantar.
Hasil penelitian yang diperoleh tentang Politik Identitas Etnis Batak Toba Pada Pemilihan Walikota Pematangsiantar Tahun 2016 bahwa identitas etnis batak toba masih mempengaruhi pilihan politik masyarakat. Salah satu keterlibatan etnis batak toba yaitu dalam menentukan pasangan calon walikota yang melihat dari latar belakang identitas etnis. Pasangan calon membangun sistem kekerabatan etnis dengan masyarakat sebagai strategi politik untuk mempengaruhi pilihan politik masyarakat, salah satunya dengan cara melakukan pendekatan terhadap kelompok-kelompok etnis dan meyakinkan masyarakat untuk memberikan kepercayaan dalam memberikan hak pilihnya dengan cara menyampaikan program atau visi-misi yang akan diwujudkan oleh pasangan calon. Etnis batak toba dijadikan sebagai vote getter dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pematang Siantar pada tahun 2016, dikarenakan penduduk Pematang Siantar mayoritas etnis batak toba dan ini akan menjadi sebuah peluang untuk mendapatkan dukungan suara yang banyak karena salah satu cara untuk mendapatkan dukungan suara yang banyak harus melibatkan identitas etnis yaitu etnis batak toba