Penciptaan Topeng Etnik Batak Berbahan Tisu Dengan Teknik Cetak Reproduksi

Di era modern, topeng seperti ini biasanya dipakai sebagai peran (pengiring) salah
satunya pesta topeng. Kebanyakan topeng seperti ini hanya menutupi bagian
wajah dari hidung atau bibir ke atas wajah pemainnya. Seiring dengan
perkembangan zaman pertunjukan topeng semakin jarang terlihat dalam
kehidupan sehari-hari, hanya pada waktu tertentu saja, biasanya topeng hanya
ditampilkan pada saat acara-acara tertentu seperti upacara adat dan kegiatan ritual.
Contohnya seperti suku Batak menggunakan pertunjukan topeng pada saat
upacara memanggil hujan, dan sebagai hiburan raja-raja yang masih hidup.
Namun demikian diera modern ini masyarakat menyukai hal-hal yang terkesan
simple dan praktis namun elegan, sehingga secara perlahan masyarakat mulai
meninggalkan karya seni topeng tradisional baik menyangkut corak, bentuk
maupun fungsinya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis menjadikan hal ini
sebagai inspirasi dalam menciptakan karya seni untuk terus melestarikan budaya
namun tetap diterima dikalangan modern. Adapun teknik Sampling yang berupa
Random Sampling, jenis ornamen yang dijadikan sebagai pelengkap pada karya
seni topeng. Serta data yang digunakan dengan memaparkan makna dari tiap
motif yang dimiliki. Karya topeng tersebut menggunakan teknik cetak reproduksi
dengan bahan utama berupa tisu. Adapun hasil penelitian tersebut berupa 15 karya
topeng yaitu : Menawan, Ba kka, Pelupuk Mata, Berseia-Bersekata, Suaka,
Garanggg, Kenan, Mamujur, Berdus, Tuah, Baragam, Patih, Kacak, Manggala,
Sagang.