Pemanfaatan Styrofoam Sebagai Media Alternatif Dalam Pembelajaran Ukir Motif Geometris Kelas X SMA Negeri 1 Sitiotio Tahun Ajaran 2021/2022

Pembelajaran seni budaya memiliki peran yang besar dalam meningkatkan
pengetahuan dan perkembangan wawasan, keterampilan dan kekreatifan siswa
dalam pendidikan. Maka dari itu penulis melakukan sebuah penelitian yang dilatar
belakangi dari kurangnya pengetahuan dan wawasan akan pemanfaatan styrofoam
menjadi sebuah karya dalam pembelajaran seni budaya. Salah satu pembelajaran
yang dapat diterapkan yaitu pembelajaran mengukir pada styrofoam dengan motif
geometris. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis hasil karya siswa
kelas X IPA SMA Negeri 1 Sitiotio dalam memanfaatkan styrofoam sebagai
media alternatif dalam pembelajaran ukir motif geometris. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan sampel 20 karya ukiran motif
geometris siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Sitiotio yang diambil dengan
menggunakan teknik Probability Sampling. Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan sebuah test kepada siswa dan observasi dengan melihat lembar
penilaian yang digunakan mengacu pada empat aspek penilaian yaitu desain,
bentuk, motif geometris dan finishing. Hasil keseluruhan karya siswa kelas X IPA
SMA Negeri 1 Sitiotio dari aspek desain memiliki nilai= 85 dengan kategori baik,
kemudian dari aspek bentuk memiliki nilai= 85 dengan kategori baik, kemudian
dari aspek motif geometris memiliki nilai= 86 dengan kategori baik dan pada
aspek finishing memiliki nilai= 85 dengan kategori baik. Berdasarkan data di atas
maka keseluruhan karya siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Sitiotio dari aspek
desain, bentuk, motif geometris dan finishing dikategorikan baik dengan nilai rata
rata 85. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari proses pembuatan dan hasil karya
ukiran motif geometris berbahan styrofoam pada siswa kelas X IPA SMA Negeri
1 Sitiotio tergolong baik.

kampung nelayan Belawan kurang dipandang. Kurangnya perhartian dan
kepedulian dari masyarakat dan pemerintah membuat kampung ini kurang
diapresiasi. Letak tatanan struktur bangunan, kegiatan manusia, serta lingkungan
alam yang masih dikategorikan sangat sederhana membuat kampung nelayan
Belawan ini memiliki keestetikannya sendiri dalam lensa fotografi. Dengan lensa
fotografi mampu mengungkapkan sisi kehidupan sosial, bentuk visual tatanan
objek, setting alam, serta lingkungan kampung nelayan Belawan. Hal-hal ini tentu
menarik untuk divisualkan sebagai karya yang berestetika dan mengandung
banyak makna dalam karya seni fotografi.