Analisis Pengaruh Zona Gempa Terhadap Struktur Balok Dan Kolom Pada Gedung Showroom Dan Bengkel Hyundai

Wilayah Indonesia dipetakan berdasarkan tingkat risiko gempanya, yang ditentukan atas dasar besarnya percepatan puncak batuan dasar (Peak Ground Acceleration, PGA) parameter �� (percepatan batuan dasar pada periode pendek 0,2 detik) dan �1 percepatan batuan dasar pada periode 1 detik). Menurut situs Desain Spektra Indonesia Kota Palu memiliki nilai parameter �� sebesar 1,5865 g dan parameter �1 sebesar 0,6 g. Berdasarkan peta gempa pada SNI 1726-2019 yang diperjelas oleh FEMA 154 (2014) maka Kota Palu berada pada wilayah dengan zona gempa sangat tinggi karena nilai parameter �� = 1,5865 g ≥ 1,5 g dan �1= 0,6 g ≥ 0,6 g. Gedung showroom dan bengkel Hyundai yang awalnya berada di kota Medan direncanakan ulang di kota Palu dan sesuai beban gempa yang diterima oleh bangunan akibat zona gempa wilayah kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dimensi balok dan kolom, luasan tulangan longitudinal dan transversal balok dan kolom serta untuk mendapatkan persentase perbedaan luasan tulangan antara data eksisting dan hasil analisis akibat perubahan zona gempa. Pemodelan dan analisis struktur gedung akan menggunakan program bantu SAP 2000. Perencanaan struktur gempa mengacu pada SNI 1726-2019 untuk beban gempa dan SNI 2847-2019 untuk struktur beton bertulang. Pembebanan gedung berupa beban mati, beban hidup, dan beban gempa yang dianalisis menggunakan metode dinamik respon spektrum, kemudian dilakukan pengecekan simpangan antar lantai, ketidakberaturan struktur dan pengaruh P-delta. Hasil analisis didapatkan volume beton pada balok setelah analisis ulang adalah sebesar 517,0329 �3. Volume beton pada kolom adalah 321,1426 �3. Luas tulangan longitudinal balok adalah 4.118.730,935 ��2 dan luas tulangan transversal balok adalah 4.669.224,7784 ��2. Luas tulangan longitudinal kolom adalah 1.804.189,05 ��2 dan luas tulangan transversal kolom adalah 10.788.239,5351 ��2. Perubahan volume beton pada balok meningkat sebesar 11,867%. Perubahan volume beton pada kolom meningkat sebesar 35,3829%. Perubahan luas tulangan longitudinal balok meningkat sebesar 24,8273% dan meningkat sebesar 30,1130 % untuk tulangan tulangan transversal balok. Perubahan luas tulangan longitudinal kolom meningkat sebesar 51,998% dan meningkat sebesar 66,5061% untuk tulangan tulangan transversal kolom.