Penerapan model pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut kelas XI teknik permesinan di SMK PAB 1 Helvetia

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian tersendiri dalam pembangunan nasional yaitu usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dijadikan modal utama pelaksanaan pembangunan. Namun, hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut di kelas XI SMK PAB 1 Helvetia belum mencapai standar yang diharapkan. Metode pembelajaran yang konvensional dan berpusat pada guru menyebabkan kurangnya minat dan keaktifan siswa. Diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, seperti project based learning, yang dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan hasil belajar siswa dengan menekankan pada pemecahan masalah nyata dan aplikatif dalam konteks industri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Teknik pemesinan bubut kelas XI SMK PAB 1 Helvetia. Penelitian ini untuk mengetahui untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut pada siswa kelas XI jurusan teknik permesinan (TP) di SMK PAB 1 Helvetia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan presentase hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan media benda nyata. Hal ini terbukti pada pra siklus dengan nilai rata-rata 68,67 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 73,56 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,89. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 30,0% sedangkan pada siklus I adalah 33,3% kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 80,0%.