ANALISIS FUNGSI JARAK PADA FUZZY C-MEANS UNTUK MENGELOMPOKKAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT KABUPATEN / KOTA DAN KOMODITAS UTAMA ( STUDI KASUS PROVINSI SUMATERA UTARA)

Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar termasuk di Sumatera Utara. Meskipun demikian, pengelolaan yang kurang optimal menyebabkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran ikan budidaya di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metode Fuzzy C-Means (FCM) dalam mengelompokkan produksi perikanan budidaya di Sumatera Utara berdasarkan Kabupaten/Kota dan komoditas utama. Penelitian ini juga membandingkan tiga metode pengukuran jarak Euclidean, Manhattan, dan Chebyshev untuk menentukan metode terbaik dalam pengklasteran data. Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara tahun 2018-2022.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua cluster, yaitu cluster1terdiri dari 4 kabupaten dengan produksi perikanan tinggi dan cluster 2 terdiri dari 29 kabupaten dengan produksi perikanan rendah. Evaluasi menggunakan Modified Partition Coefficient menunjukkan bahwa Metode jarak Manhattan terbukti sebagai metode terbaik dengan nilai MPC tertinggi sebesar 0,922. Hasil ini menunjukkan bahwa dari ketiga metode jarak tersebut metode manhattan yang terbaik digunakan dalam penerapan Fuzzy C-Means untuk mengelompokkan produksi perikanan budidaya di Sumatera Utara.