Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi pada Anak SD di Kerajaan Pakpak Bharat

Karies gigi merupakan suatu penyakit yang menyebabkan gigi
berlubang, serta kerusakan dan pembusukan pada bagian luar maupun dalam gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pendapatan ayah, pendapatan ibu, uang saku anak sekolah, dan jumlah besar keluarga; (2) Frekuensi konsumsi makanan kariogenik pada anak SD; (3) Karies gigi pada anak SD; (4) Hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan karies gigi pada anak SD. Lokasi penelitian di SDN 030435 Kerajaan yang terletak di Desa Pardomuan, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara 22271, saat penelitian dilaksanakan pada bulan Juli September 2024. Populasi penelitian adalah siswa kelas II dan III dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penentuan sampel dilakukan secara total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner FFQ dan lembar pemeriksaan karies
gigi. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian ini, Frekuensi konsumsi makanan kariogenik termasuk kategori sering sebesar 78,70 persen dan karies gigi termasuk kategori karies sebesar 93,60 persen. Hasil analisis korelasi Rank Spearman,
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan karies gigi pada anak sekolah dasar. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,306 (p = 0,036) pada taraf signifikansi 0,05. Artinya semakin sering mengonsumsi makanan kariogenik maka semakin besar kemungkinan terjadinya karies gigi.