Hubungan Pola Asuh Dan Asupan Kalsium Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (12-59) Bulan Di Posyandu Desa Purba Manalu

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi kronis jangka panjang terutama pada usia 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat terjadi pada anak umur 12-59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Z-score kurang dari -2 SD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh dan asupan kalsium dengan kejadian stunting pada balita (12-59) bulan di posyandu desa Purba Manalu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2024. Desain penelitian ini adalah cross sectional, sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu
sebanyak 58 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan secara bivariat dan multivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square, sedangkan untuk analisis
multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil Penelitian ini menunjukkan lebih banyak pola asuh ibu pada balita termasuk kategori kurang sebesar 51,7%. Asupan kalsium pada balita termasuk kategori kurang sebesar 51,7%. Balita (12-59 bulan) yang mengalami stunting sebesar 27,6%. Hasil uji chi-square pada variabel pola asuh yaitu tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,058 dan nilai PR 1,415 artinya balita yang pola asuhnya, 1,415 kali berisiko mengalami stunting dibandingkan balita yang pola asuhnya cukup. Hasil uji chi-square pada variabel asupan kalsium yaitu tidak ada hubungan yang
signifikan dengan kejadian stunting dengan nilai p-value 0,036 dan nilai OR 3.575 artinya balita yang kurang mengkonsumsi asupan kalsium, 3.575 kali berisiko mengalami stunting dibandingkan balita yang cukup mengkonsumsi asupan
kalsium. Hasil analisis regresi logistik yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting dengan p-value 0,412, dan variabel asupan kalsium tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,804. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh dan asupan kalsium dengan kejadian stunting
pada balita (12-59) bulan di posyandu desa Purba Manalu.