Analisis Kesenjangan Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Area Bengkel Teknik Pengelasan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan kesenjangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di area bengkel teknik pengelasan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang meliputi: pengawasan, perencanaan, penerapan, penyuluhan dan fasilitas K3. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Responden pada penelitian ini adalah 58 peserta didik yang terdiri dari kelas X dan XI. Data dikumpulkan menggunakan angket
kuesioner dan wawancara. Teknik analisis dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Pengawasan sudah berjalan dengan baik yaitu dengan kategori 63% siswa menjawab sangat sesuai, 32% siswa menjawab sesuai, 5% siswa menjawab kurang sesuai dan sangat tidak sesuai 0%. (2). Perencanaan sudah berjalan dengan baik yaitu dengan kategori 91% siswa menjawab sangat sesuai, 9% siswa menjawab sesuai, 0% siswa menjawab kurang sesuai dan sangat tidak sesuai. (3) penerapan sudah berjalan dengan baik yaitu dengan kategori 91% siswa menjawab sangat sesuai, 7% siswa menjawab sesuai, 2% siswa menjawab kurang sesuai dan sangat tidak sesuai 0%. (4). penyuluhan sudah berjalan dengan baik yaitu dengan kategori 88% siswa menjawab sangat
sesuai, 9% siswa menjawab sesuai, 4% siswa menjawab kurang sesuai dan sangat tidak sesuai 0%. (5). Fasilitas K3 sudah berjalan dengan baik yaitu dengan kategori 69% siswa menjawab sangat sesuai, 28% siswa menjawab sesuai, 2% siswa
menjawab kurang sesuai dan sangat tidak sesuai 0%. peningkatan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah berjalan, dengan cara memperbaiki sistem yang ada terutama pada pelaksanaan pengawasan dengan melakukan pengawasan yang lebih ketat dan berkala terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada saat siswa melakukan kegiatan praktek pengelasan dan Fasilitas K3 juga harus selalu di perhatikan pada saat melaksanakan praktek pengelasan terutama pada alat pelindung diri (APD) guru harus selalu memperhatikan setiap APD yang digunakan siswa pada saat praktek guna mengurangi resiko kecelakaan dan cidera kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh siswa yang melaksanakan praktek pengelasan.