Dampak Tradisi Minum Tuak Terhadap Harmonisasi Sosial di Dusun I Lae Pinang Desa Bintang Kecamatan Sidikalang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Latar Belakang Tradisi Minum Tuak di Dusun I Lae Pinang Desa Bintang Kecamatan Sidikalang, Aktivitas dan keterlibatan Masyarakat tentang tuak yang dijadikan sebagai kebiasaan, Persepsi
Masyarakat tentang tuak yang dijadikan sebagai kebiasaan dan Dampak Tradisi Minum Tuak. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Sejarah dengan pendekatan Field Research yang terdiri dari empat tahapan: Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasilnya menunjukkan bahwa latar belakang tradisi minum tuak dipengaruhi oleh kondisi iklim, adanya mitos pohon aren, dan pentingnya tuak dalam Upacara Adat Batak Toba. Aktivitas masyarakat di Lapo tuak mengalami perubahan di setiap Era mulai dari era orde lama, era orde baru dan era reformasi. Aktivitas masyarakat di lapo tuak sangat beragam seperti bernyanyi, berdiskusi tentang masalah ekonomi, politik, pertanian dan Adat.
Persepsi masyarakat yaitu persepsi positif menunjukkan bahwa adanya pandangan kesehatan bagi tubuh dan persepsi negatif masyarakat yaitu mengkonsumsi tuak secara berlebihan akan merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dampak
positif menunjukkan bahwa tuak dimanfaatkan sebagai obat khususnya bagi ibu yang baru melahirkan, menghangatkan tubuh dan juga menjadi alat kebersamaan. Masyarakat memanfaatkan pohon aren sebagai sebagai peluang ekonomi. Adapun
dampak negatif yang ditimbulkan yaitu jika mengkonsumsi tuak yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan, ketidakharmonisan keluarga dan ketidakharmonisan masyarakat.